Dini memungut pakaian yang teronggok di lantai, lalu menutupkannya ke bagian tubuhnya yang masih dalam dekapan lengan kekar milik Bara. Pria itu tak sedikit pun membiarkan dirinya pergi dan bahkan makin mempererat pelukannya.
"Om ...?" rengeknya.
"Hmm ...."
"Aku mau ke kamar mandi," bisiknya.
Bara sama sekali masih bergeming dan tetap dengan posisi yang semula, hingga akhirnya Dini pun membalikkan badan. Mereka kini saling berhadapan dan Dini bisa dapat menatap wajah pria itu dengan begitu dekat.
Cup!
Sebuah kecupan mendarat di bibir Bara yang terkatup. Sebuah senyum simpul merekah, bersama dengan terbukanya kedua mata pria itu.
"Apa yang kau lakukan?" bisiknya.
Dini hanya tersenyum dan harus kembali membalas pelukan erat sang kekasih yang melumat bibirnya untuk ke sekian kali. Entah berapa kali mereka bergumul di atas peraduan itu, tapi wajah-wajah yang merona itu menunjukkan betapa keduanya sangat puas dan bahagia tanpa beban.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com