Bu Nyai hanya terdiam untuk beberapa lama dan memilih untuk fokus memisahkan kacang dari kulit arinya. Hal ini tentu saja membuat Dini merasa bersalah dan sedikit malu dengan kenyataan dirinya yang memiliki cela.
"Maaf, Bu ...."
"Kenapa Neng meminta maaf?"
"Karena ... saya sudah pernah menikah dan memiliki anak dari pria lain sebelumnya, Bu."
"Itu semua adalah suratan takdir, Neng! Jangan pernah merasa bersalah hanya karena pernah gagal dalam hidup. Semua orang memiliki masa lalu dan kita tidak bisa menghindari itu semua."
"Tapi ... saya merasa tidak pantas saja, Bu."
"Tidak pantas kenapa?"
"Tidak pantas untuk mendampingi Pak Bara seperti sekarang ini. Apa lagi sebelumnya ... saya sudah mengenal istri Pak Bara."
"Kamu mengenal istri Nak Bara?"
"Iya, Bu," jawab Dini, seraya mengangguk.
"Di mana dan bagaimana kamu mengenal mereka?" tanya Bu Nyai, semakin merasa penasaran.
"Sebenarnya ... mantan suami saya adalah teman lama dari Pak Bara, Bu Nyai."
"Teman?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com