webnovel

Memasuki babak baru

Dini hanya tersenyum melihat tingkah Bara yang tampak ingin sekali mendengar jawaban darinya. Tetapi ia tidak ingin membuat pria itu besar kepala atau pun merasa diistimewakan.

"Maaf, tapi aku tidak pandai memuji orang," jawab Dini dengan menahan senyum.

"Apa? Kamu baru saja memuji Riki di depanku, di depan suami kamu sendiri, Din. Hey ...?"

Ponsel di meja tiba-tiba berdering dan menyelamatkan Dini dari segala argumen yang bakalan dilontarkan oleh pria yang masih terlihat mengantuk itu. Ia menghela napas, terlihat enggan untuk menerima.

"Ponselmu, Om. Angkatlah! Siapa tahu penting," ucap Dini.

"Biarkan saja. Paling juga dari kantor."

"Angkatlah!"

"Kamu saja yang angkat. Bilang kalau aku lagi tidur," sahutnya.

Dini hanya menanggapi dengan gerakan bibirnya yang sedikit meledek dan memilih untuk melanjutkan untuk meminum susu yang belum ia habiskan.

"Ahh ... hari yang indah untuk bermalas-malasan. Aku akan tidur seharian. Jadi jangan mengusirku, oke?" ucap Bara.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com