Pada akhirnya, Bara terkulai di meja bar dan tertidur setelah tak kuasa lagi menahan mabuk dan mungkin rasa kantuk. Terlalu beresiko jika membawanya ke atas, Riki kemudian memapah ayahnya ke kamar bawah. Pria itu bahkan nyaris tak bergerak saat dibaringkan di tempat tidur oleh pemuda berambut gondrong itu.
Selesai mematikan lampu dan menutup pintu kamar, ia pun kembali ke bar dan melanjutkan minum. Kali ini dirinyalah yang diselimuti kesendirian dan juga kesepian. Rencana ingin keluar untuk balapan sertan menghabiskan malam bersama teman-temannya pun segera ia lupakan dan memilih untuk kembali ke kamar setelah merasakan kepala yang cukup berat akibat pengaruh minuman.
Paling tidak, ia bisa tidur dengan nyenyak malam itu, tanpa dibebani dengan berbagai macam pikiran dan kesedihan dengan kondisi yang dialami oleh kedua orang tuanya.
-
"Apa kau minum lagi? Oh, Tuhan! Mau sampai kapan kamu begini, Riki? Riki ....! Bangun, Nak! Sudah jam berapa ini?'
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com