Dini masih bisa melihat bayangan Bara yang masih berdiri memandangi taksi yang membawanya pergi. Sekali lagi pria itu membuktikan bahwa hubungan mereka bukan sekadar urusan seks semata. Ia tidak tahu apa yang sedang menunggu di depan mereka, tapi suda kepalang basah dan tidak mungkin untuk mundur lagi.
"Baru pulang kerja, Mbak?" tanya supir taksi yang masih terlihat muda itu.
"Iya."
"Kerja di mana?"
"Sebuah mini market."
"Oh ...." Pengemudi mobil taksi itu hanya tersenyum, lalu kembali fokus pada pekerjaannya.
Sementara Dini pun memilih untuk bersandar dan memandang ke luar kaca mobil. Ia masih ingat saat Reno hampir tidak membiarkannya pergi dari kamar malam itu, meski hanya duduk dan menunggui hingga pria itu tertidur.
"Terima kasih, Mas!" ucap Dini, setelah akhirnya sampai di depan gerbang kediamannya.
"Sama-sama, Mbak. Mari ...." Supir taksi itu pun berlalu, meninggalkan penumpangnya yang kemudian masuk ke dalam rumah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com