webnovel

Janda bolong

Dini sengaja menumpang taksi dan pergi ke tempat di mana tenda penjual bubur ayam yang letaknya tidak terlalu jauh dengan toko. Susasan tenda sudah terlihat sepi karena hari telah beranjak siang.

"Masih ada, Bang?" tanya Dini

"Masih, Mbak."

"Tolong buatkan saya satu, ya! Sambelnya pisah, lalu pakai sate jeroan dua tusuk."

"Mau dimakan sini?"

"Iya," jawab Dini.

"Baik. Silakan duduk, Mbak!"

Dini mengangguk, lalu berjalan masuk ke dalam tenda dan mencari kursi yang lega. Ia sungguh bersyukur karena tidak menemukan Salma atau pun orang lain yang dikenalnya di sana.

"Silakan!" ucap Abang penjual bubur itu, sembari membawakan pesanannya.

"Wah! Terima kasih, Bang."

Dini begitu senang saat mencium aroma bubur yang sangat ingin dimakannya pagi itu. Ia pun tanpa ragu segera melahap bubur tersebut sesuap demi sesuap.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com