webnovel

Habis-habisan

Hari belum terlalu terik saat mobil taksi berhenti di sebuah perumahan cluster yang terlihat masih jarang penghuninya. Jalanan pun tampak lengang, meski beberapa kali ada motor yang melintas.

"Ini rumahnya, Mbak?" tanya Mbak Pur.

"Iya, Mbak Pur. Ayo turun!" sahutnya.

Mbak Pur turun lebih dulu, baru disusul oleh Dini di belakangnya. Sementara itu, supir taksi pun segera mengambilkan barang bawaan Dini daei dalam bagasi mobil.

"Makasih ya, Pak. Nggak masuk dulu?" tanya Dini.

"Enggak usah, Neng. Terima kasih. Saya lanjut kerja lagi, mumpung masih siang," jawabnya.

"Oh, ya udah. Ini ongkosnya," ucap Dini, seraya menyelipkan beberapa lembar uang biru ke tangan supir taksi tersebut.

"Tapi ini terlalu banyak, Neng."

"Udah, Pak. Ambil saja! Saya hari ini pindahan, jadi anggap saja ini sebagai berkah buat Bapak. Tolong jangan ditolak ya, Pak!"

"Kalau begitu terima kasih banyak, Neng. Kapan-kapan kalau saya ada waktu, apa boleh saya datang bersama dengan istri saya ke mari?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com