webnovel

Gangguan tak terduga

Bara melepaskan sepatu, dan melangkah masuk ke dalam ruangan yang gelap itu. Dini menyusul belakangan, lalu menyalakan lampu dari terminal di dekat pintu yang telah terbuka.

"Waow ...!" seru Bara lirih, seraya mengamati suasana kamar yang terlihat berbeda dengan saat terakhir ia datang waktu itu.

Ada lemari kabinet di sudut ruangan, lalu meja rias dan kipas angin duduk yang menghadap ke kasur lantai yang kini terdapat dua buah bantal busa di atasnya.

"Apa kau sudah mau pindah?" tanya Bara, seraya rebah di atas kasur lantai itu.

Dini tidak menjawab, meletakkan tas dan bungkusan plastik berisi martabak yang baru saja mereka beli. Perempuan itu mengambil pakaian dari dalam lemari yang masih belum terisi, hanya ada beberapa yang dilipat di laci bagian atas.

"Kau mau ke mana?" tanya Bara.

"Aku mandi dulu sebentar."

"Di mana?"

"Ya ... di kamar mandi."

"Mau aku temani?" goda pria itu dengan senyum nakal menggantung di sudut bibirnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com