Jan Harold bukan hanya ganteng menawan tetapi dia tahu cara memberlakukan wanita dengan baik. Setiap hari Maya menerima kiriman bunga mawar putih di rumahnya.
"Aku tak bisa mampir melihatmu, tapi mawar ini bisa mewakiliku! Jan Harold. Maya serasa lumpuh. Pria ini membuatnya kehilangan daya untuk melangkah.
Hari berikutnya, mawar putih itu datang membuat hati Maya tergores, dia merasa dirinya sangat angkuh, dari Belanda, masih sempat mengirimkan bunga untuknya. Dan Maya tak pernah memberi tanggapan apapun padanya, walau sebuah kata 'terima kasih'.
"Disini sedang bersalju, tapi ku pikir itu tidak sedingin dirimu, tak ada kabar darimu, aku rindu!" Jan Harold.
Maya tak tahu harus mengatakan apa. Dia malu mengatakan apapun kepada Jan Harold. Walaupun di hatinya singguh berbunga-bunga karena perhatiannya
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com