Malam itu, pasangan muda itu tidur aneh dan terbangun bersamaan dengan keringat dingin.
"Sha...kamu tidak apa-apa?" Edo seakan mengetahui kalau mereka bermimpi yang sama.
"Do...aku takut!" Shasha meminum air putih yang diberikan Edo.
"Do... tadi aku mimpi seperti berada di abad lampau...zaman kuno...tapi kehidupan mereka sudah maju...!"
"Sha...gak usah cerita...bukankah aku juga ada di mimpimu?" Shasha menatap Edo. Dia memeluk Edo sambil menangis.
"Seandainya tidak ada Edo yang memanggilnya, mungkin dia tidak bangun dan tetap berada di alam mimpi itu.
Edo melirik kotak kayu kuno yang berisi perhiasan Majapahit. Dia harus segera memberikan perhiasan bersejarah itu kepada pemerintah. Kalau tidak, Shasha akan terus bermimpi buruk.
Sejak perhiasan Majapahit itu mereka terima, maka setiap malam Shasha berkelakuan aneh dan itu bermimpi seakan berada di alam antah berantah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com