'Hem...' gumam Nio ketika melihat siapa yang menghubungi Allena.
Nio pun mengabaikan telepon itu dan mematikan ponsel Allena. Setelah itu, dia kembali menyimpan ponsel Allena ke dalam tas Allena.
Nio pun pergi ke kolam. Dia melepas jubah mandinya dan kini tubuhnya hanya terbalut oleh celana pendek saja. Tubuh bagian atasnya dia biarkan telanjang. Setelah itu dia melompat ke dalam kolam.
Rasa segar seketika dapat Nio rasakan. Air itu cukup dingin, udara di sana juga cukup dingin meski sore hari.
Daerah Puncak memang terkenal dengan udara dinginnya. Apalagi Vila itu juga berada di dataran tinggi. Tentu saja udaranya akan terasa dingin.
Nio terlihat sangat menikmati apa yang sedang dia lakukan. Sepertinya sudah cukup lama juga dia tak berenang.
Nio mengusap wajah hingga rambutnya ketika kepalanya muncul di permukaan air. Perhatiannya tertuju pada Allena yang ternyata sedang berdiri menghadap ke arahnya.
"Apa aku harus berenang dalam keadaan seperti ini?" tanya Allena.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com