Dan Aku berkata, "Kamu." Suaraku pecah.
Fero bergerak.
Aku mencubit mataku yang terbakar dan mencoba untuk mengisi. Aku berjongkok, tepat saat Fero meraihku. Telapak tangannya menghangatkan bagian belakang leherku.
Aku menutupi wajahku dengan tanganku, dan aku berteriak. Kemarahan yang terpendam, emosi yang menggerogoti keluar dariku.
Tidak lama. Aku meluruskan lagi. Menjepit mataku lagi. Dan aku hampir berbalik untuk mencengkeram meja rias lagi, tapi Fero menahan pergelangan tanganku.
Dan dia menarikku ke dadanya.
Pacarku memelukku sangat erat. Tubuh kami menyatu, detak jantungnya berdebar kencang melawanku.
Aku mengepalkan bagian belakang kemejanya dengan satu tangan, dadaku naik ke dadanya. Air mata panas membasahi bulu mataku. Gadis itu sampai padaku.
Aku bisa sialan mengakui itu.
Fero memperkuat cengkeramannya dan memberi tahu Aku, "Tidak ada lagi yang bisa Kamu lakukan untuknya."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com