webnovel

SEVENTH PLAYER

»»---->-⍟-<----««

"HAAAAA.. Aku sangat lapar"

Sekelompok siswa menengah berjalan semangat menuju reastoran Maji burger mengenakan jaket sekolah bertuliskan SEIRIN yang terpampang jelas di punggung mereka

"Aku akan memesan seluruh menu! Perutku sudah lapar sekali karena harus sering latihan"

Pria bersurai merah mendengus matanya linglung karena bau burger hingga hampir menabrak meja kasir untung saja kuroko menariknya

"Hati-hati bakakagami"

"Yah.. Kurasa tidak apa apa untuk datang kesini, aku juga lapar"

Hyuuga menyahut matanya sedikit berbinar pada tulisan menu

"Hm~? Kupikir kau akan melarang kita makan disini setelah pelatihan?"

Izuki menyerigai alisnya tetangkat menunggu jawaban, hyuuga tersipu tapi wajahnya tetap tenang

"Tidak juga..tapi tetap saja nutrisi penting bagi kita selain itu kita hampir tidak memiliki uang untuk pergi ke restoran seperti ini"

Setelah menjawab dia langsung masuk kedalam gedung restoran menghindari pertanyaan lainnya

Mereka semua berkumpul dalam empat meja yang bersatu menatap tidak percaya makanan yang begitu besar porsinya diatas memeja

S.. Serius? Berapa banyak ini?

Disisi lain Kagami dengan santai melahap burger dan kuroko hanya meminum vanila shake kesukaannya

Para karyawan disana tidak terkejut dengan porsi segini mereka terbiasa karena kagami selalu memesan porsi besar

Para senior meneguk ludah dan mulai membuka bungkus burger dan melahap nya

"Kenapa harus Maji burger?"

Riko mendengus putus asa menatap semua dengan tidak setuju

Mereka semua hanya tediam tidak peduli yang mereka pikirkan hanya makan setelah menerima latihan brutal dari pelatih iblis mereka Riko

Seseorang yang berpikir kita terbiasa dengan pelatihan brutal yang sama setiap hari hingga berbulan bulan

Yah.. Kita semua manusia Riko

Dari mereka semua tidak ada yang berani mengatakan nya dengan lantang bisa saja mungkin pelatih iblis ini malah menyiksa kita lebih kejam lagi

"Hm.. Itu saran kagami, kita hanya mengikuti nya saja lagi pula ini restoran yang terdekat"

Kata tsuchida tanpa sadar menggigit potongan besar burger ditangan nya

"Tak padahal aku sudah menyiapkan makanan untuk kalian semua"

Riko menghela nafas kecewa, semua hanya menatap sekililing restoran sudut mulut mereka berkedut

Maaf pelatih kita tidak mau mati dulu

"Tapi yang lebih penting aku masih tidak percaya dengan berita ini! sungguh gila"

Kawahara menyeringai penuh semangat mengangkat surat yang tergenggam di tangannya selama perjalanan ke sini

Kiyoshi mengambilnya melihat kata-kata didalam nya

"Sungguh luar biasa, kita diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam nasional!"

Furihata menyeringai, semua orang mengangguk setuju

"siapa sangka kita diundang untuk bermain di tingkat nasional!? Kupikir hanya pemenang Inter-high yang bisa bermain!"

"Aku tahu kita memenangkan Piala Musim Dingin tapi aku tidak pernah berpikir mereka akan meminta kita untuk berpartisipasi..."

"Kurasa itu kejutan untuk semua orang juga mereka semua mengira Rakuzan akan menang melawan kita"

Hyuuga tersenyum ekspresinya berubah menjadi sedih

Meskipun Piala Musim Dingin baru saja selesai dua bulan yang lalu kenangan bagi semua orang yang pernah ke sana dan cukup mengejutkan semua orang dengan hasil pertandingan

kemenangan menjadi sesuatu yang melekat pada mereka selama mereka hidup itu menjadi pengingat bagi mereka tentang bagaimana hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin jika mereka menginginkannya

anak anjing terkecil pun bisa menjadi singa yang ganas jika mereka yakin mereka bisa melakukannya

"Yah, hanya yang terbaik yang bisa berpartisipasi di Nationals kan? Mereka mungkin mengundang kita karena kita telah mengalahkan Rakuzan"

Izuki menimpali lalu menyesap minumannya

"Ya, itu bahkan mengejutkan! Tidak pernah terpikir bahwa kita bisa memenangkannya"

Fukuda tiba-tiba mengepalkan tinjunya tanda kesal muncul di dahinya

"Ol- KAGAMI! Bisakah kamu memperlambat makannya?!-SISA SISA MAKANANMU TERBANG KE WAJAHKU!"

Kagami berhenti mengunyah burgernya dia melihat ke atas meja melihat mata semua orang menatapnya dengan alis terangkat

"Oh, maaf aku benar-benar lapar aku bahkan tidak menyadarinya jadi..tadi kalian membahas

apa? "

Fukuda menggosok beberapa saus dengan saputangan

"Cih kau malah makan seperti babi Bakagami!- Kuroko! Kendalikan patnermu ya?"

Anak laki-laki berambut baby blue terdiam dengan menyeruput vanila shakenya

menatap kagami sebentar lalu kembali menoleh kesamping jendela berpura pura tidak melihat apa-apa

"OI APA APAAN REAKSIMU ITU"

semua orang tertawa geli dengan duo patner itu, Mitobe tiba tiba membuka mulut nya lalu menutup nya lagi

Kagami yang seolah olah mengerti lalu berkata

"Mitobe bertanya tentang apa itu national"

"K-kau tidak tahu apa itu? "

"Majikayo?!"

"Kau bercanda?"

"Bagaimana bisa kau tidak tahu itu?"

Mitobe hanya berkedip lalu menatap koganei dan berkedip lagi dan menggelengkan kepalanya

"Mitobe bilang bahwa tidak ada yang membicarakan itu dengan nya dan dia tidak pernah menonton TV"

Izuki tersentak lalu menatap mitobe serius

"Mitobe Rinnosuke! Bagaimana kau bisa hidup seperti ini?! Kau tidak pernah menonton tv! Dan sekarang kau tidak tahu nasional?! Astaga kau hidup di zaman Batu atau apa!!"

"Hei kata kata mu keterlaluan"

Teppei menyahut dengan wajah berkeringat, Riko menggelengkan kepalanya dengan putus asa lalu menatap Mitobe

"Nationals adalah turnamen yang sangat penting yang menentukan tim bola basket terbaik dari seluruh Jepang, biasanya hanya dua tim pemenang Inter-high teratas dari setiap prefektur yang berpartisipasi, jadi heran jika mereka mengundang kita! Secara teknis seharusnya hanya Rakuzan dan Töö yang berpartisipasi, tetapi karena kita memenangkan Piala Musim Dingin kita diundang berpartisipasi karena mengalahkan Rakuzan! Jadi jika kalian memenangkan National kalian akan dianggap sebagai yang terbaik dari yang terbaik dan juga bisa bertanding dengan negara luar!"

Riko tersenyum melamun

"Minna! Lebih baik kamu bekerja keras dan menangkan ini, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup!"

Dia berkata dengan nada tegas semua orang tersenyum mereka tahu bahwa pelatih Iblisnya senang hingga gemetar

"Oh jadi itu nasional"

Kagami mengeratkan gengaman nya pada burger ditangan nya

"APA KAU JUGA TIDAK TAHU ITU?!"

"HUH? KAU BERALASAN MITOBE YANG MENANYAKAN PADAHAL KAU SENDIRI TIDAK TAHU?!"

Hyuuga mengehela nafas memijat pangkal hidung nya

"Yah.. Tidak mengherankan mengingat bakakagami"

Dia bergumam semua orang menggangguk setuju

"Betapa mengecewakan nya Kagami"

"KAU SEKARANG BICARA?"

Kagami berteriak kepada kuroko tanda kesal di wajah nya

"Kalian terlalu berisik... Aku tak bisa menikmati vanila shake ku"

Kuroko mengeluh

"Terserah! Kita hanya harus memenangkan pertandingan ini kan? Ayo lakukan aku aka bertanding dengan Ahomine lagi membuktikan siapa Ace sebenarnya"

Riku meninju wajah Kagami

"OWW-apa apaan itu? "

"Ck..Tolol! Jangan terlalu tinggi dengan piala musim dingin kartu As toto bukan lah seseorang yang dapat kau abaikan! Dia mungkin akan meningkat selama beberapa bulan dan jangan lupa Rakuzan kita hampir tidak menang melawan nya"

"Riko benar.. Kedua sekolah itu memiliki nilai besar Mereka sekarang mungkin meningkat lebih dari pada ketika bertanding dengan kita dulu"

Hyuuga menjelaskan karena ini jelas faktor penting bagi mereka semua dan perlu mempertimbang kan nya jika kedua sekolah itu meningkat maka jelas itu lebih sulit di nasional

"Ck terserah- kita sudah mengalahkan semua generasi keajaibankeajaiban! Jika kita bisa melakukan nya sekali! Kita bisa melakukannya lagi! Benar kan kuroko?"

Kagami menoleh kearah pria bayangan itu, Kuroko sedikit terkejut

"U-uh Kuroko ada apa? "

Pria bayangan itu berhenti menyesap vanilla shakenya poninya menutupi matanya menyembunyikan semua ekspresi terkejutnya

"Oi, Kuroko kau baik-baik saja?"

Riko bertanya dengan khawatir tubuhnya sudah bergerak ke arah tubuh yang membeku tapi dia dengan cepat berhenti ketika Kuroko mengangkat kepalanya kembali

matanya terlihat lebih kosong dari biasanya Dia tersenyum kecil

"Aku baik baik saja pelatih hanya saja kalian tidak-"

Semua orang menatap nya

"Tidak apa?"

Kuroko menarik nafas lalu menatap semua dengan serius

"Kalian tidak bisa mengalahkan semua generasi keajaiban"

Mata mereka semua melebar terkejut,bingung dan masih menyerap informasi yang dikatakan

"A-apa maksudmu Kuroko? Bukankah mereka hanya ada lima?"

Alis teppei berkerut dia tidak mengharapkan adanya orang baru ini

"Memang benar ada lima orang di generasi keajaiban tapi kalian lupa satu lagi dan itu tidak termasuk diriku"

Kagami hanya terdiam otak nya sedang dalam keadaan loading lalu dia berkata

"Jadi maksudmu ada anggota ketujuh?"

Kuroko mengangguk

Semua orang melebarkan mata mereka menyadari apa yang dikatakan Kuroko

"APA?!"

"ITU TIDAK MUNGKIN ADA ANGGOTA LAINNYA"

"Jadi ada monster lain? Ouh tidaakk"

"Kau bercanda kan? Jika iya itu tidak lucu bung"

BRAK!

Riko memukul meja membuat semua terdiam

"Diamlah Kalian mengganggu pelanggan lain nya"

Lalu dia balik menatap kuroko

"Bagaimana jika kau menjelaskan kuroko?"

Kuroko mengangguk

"Kami memiliki rekan satu tim dan dia adalah senpai kami ditahun kedua dan dia juga menjadi kapten kami ditahun kedua dan ketiga lalu Akashi menjadi kapten setelah dia lulus, kalian mungkin tidak mengetahui nya karena posisi dia di tim"

"Dia....pengecualian di tim bisa dibilang dia adalah kartu menang yang akan dikeluarkan ketika kita kalah di pertandingan SMP dan dia juga yang mengajarkan teknik yang kita gunakan"

Hyuuga lalu memotong

"Lalu?dia tidak pernah bermain secara resmi?"

"Ya dan juga tidak"

"Hah? Apa apaan itu?"

"Dia memang tidak pernah bertanding secara resmi di SMP teiko tapi dia bertanding di luar negeri dengan menyamar seperti orang lain"

A-apa?

"Sesuatu seperti itu diperbolehkan?lalu kenapa dia harus menyamar? "

"Ya itu memang tidak diperbolehkan tapi kondisi ekonomi nya sedang sulit dan mau tak mau dia menerimanya awalnya para guru tidak menyetujui nya tapi dia berjanji akan membuat para pemain SMP teiko pada masa itu menang dari semua pertandingan dan akhirnya para guru menyetujuinya setiap dia ada waktu luang di selalu mengajari kami dan berlatih sendiri dan dia itu jenius banyak para guru menyukainya"

Kagami kembali memakan burgernya lalu berkata

"Yah mau bagaimana lagi.. Itu masalah dirinya sedang sulit.. Dan sepertinya kau dekat dengan nya kukoro?"

Kuroko menggeleng

"Aku tidak dekat dengan nya semua ini Akashi yang menceritakan nya pada semua anggota ketika dia sudah lulus.. Tentang dekat mungkin akashi yang lebih dekat dengan nya"

"Yah.. Aku penasaran bagaimana dia sekarang.. Dia pasti kuat bahkan bisa membuat monster seperti kalian"

Mereka semua terdiam selama beberapa detik menyerap informasi mengejutkan

Kagami tidak bisa menahan diri untuk tidak berdiri mendengar ini dia berjalan menuju Kuroko

"Kuroko! Maksudmu dia i-"

BRUK!

Sebelum Kagami bisa melanjutkan kata katanya, dia tiba tiba tersandung sesuatu lututnya membentur lantai restoran

"Kagami kau tidak apa apa?"

Kagami mengigit bibir bawahnya kesal menatap kesamping kaki yang mencuat keluar dia dengan cepat berdiri

menatap orang yang tertidur membungkuk duduk di kursi dengan kaki menyilang dan kepala dimeja yang tertutupi tudung jaket

Dengan cepat dia berdiri dan mengerbak meja pria yang tertidur

BRAK!

"KAU-"

"Agrhh"

Seseorang Pria yang tertidur diseberang meja mereka mengangkat kepalanya dari meja dengan malas

terganggu dengan suara yang keras dan sesuatu menyandung kakinya lalu dia bangun dan duduk bersandar pada kepala kursi

tudung jaket nya jatuh ketika dia mengangkat tangan nya keatas untuk merenggangkan badan nya

wajahnya yang mengerut kesal dengan mata yang masih terpejam dan rambut hitam acak acakan menunjukkan sosok yang masih mengantuk terpaksa bangun dari tidurnya

dipunggung jaket nya yang berwarna putih merah bertulis nama SMA Fushigi dengan lambang bintang berbentuk daun maple dan headphone merah hitam merah bertengger di lehernya

Pria itu membuka matanya lalu mengerjap ngerjapkan menatap sekeliling dan menatap mereka

Dia lalu menguap dan berkata dengan suara serak

"Mendokusai"

Kuroko menatap nya tidak percaya matanya melebar

"A-ayato senpai"

Pria yang dipanggil ayato itu hanya mengerut menatap baby blue di depan nya keatas ke bawah

"Hm?Kuroko tetsuya"

👋🖤