webnovel

CERITA 10

"eh, kenapa dirombongan ini ada perempuannya?" kata bapak itu. Sama seperti bapak itu gilby pun kaget dengan kehadiran perempuan itu. Orang yang lain yang sedang berada dipospun ikut kaget melihat perempuan itu. Seorang perempuan cantik berambut panjang, tubuhnya walaupun terlihat kurus, tapi cukup berisi didaerah-daerah tertentu. Dan dia tersenyum.

"eh maaf.. haii.. nama saya sandra.." kata gadis itu menyapa. Tapi semua orang masih tetap melihat dengan aneh padanya.

"eh.. saya manusia.. bukan hantu.." katanya lagi agak gugup karena mereka hanya melihatnya tanpa berkata. Tapi setelah dia berkata seperti itu, orang-orang menjadi lega.

"bagaimana kamu bisa berada ditempat ini?" tanya pak panji, dia tau kalau gadis itu manusia asli Cuma bagaimana dia bisa berada ditempat ini.

"oh itu.. aku mengendarai mobil,tapi parkir disana, agak jauh.. aku sama teman-temanku dua orang, kita tadi selesai menonton bioskop melihat rombongan ini, kita jadi mengikuti, maaf kalau menakuti kalian.." katanya tersenyum. Pak panji dan gilby secara refleks melihat kearah yang ditunjuk gadis itu tempat parkir mobinya,

pak panji juga melihat dengan menggunakan senter yang bisa dizoom, senter yang biasa dipakai oleh rombongan mereka ketika mencari hantu, dan ternyata benar di sana ada mobil yang diparkir, mungkin karena terlalu tegang jadi mereka tidak memperhatikan suara mobil itu.

"eh.. bukannya kamu gilby kan?" kata gadis itu sambil menunjuk gilby.

"iya benar.. kenal dimana ya?" gilby telah kembali ke gayanya yang ramah dan mudah tersenyum.

"kita kuliah dikampus yang sama, aku pernah beberapa kali melihatmu.."

"oh gitu ya.." kata gilby sedikit merasa bersalah karena tidak mengenal teman sekampusnya.

"aku sandra.." kata gadis itu sekali lagi menyebut namanya sambil mengulurkan tangan untuk berkenalan. Dan gilby menyambutnya dengan tersenyum.

"boleh aku memanggilmu byx seperti teman-temanmu, dan boleh aku jadi temanmu?" tanya gadis

itu suaranya lembut. Pak panji hanya tersenyum melihat tingkah gadis itu, seakan maklum gilby pemuda yang tampan dan murah senyum, pasti banyak gadis yang menyukainya. Dengan masih takut pak panji melirik mahluk aneh yang berdiri didekat gilby.

"oh boleh.." kata gilby,

"byx boleh nggak aku minta nomor telponmu," kata gadis itu, sambil melihat ke arah gilby dengan senyum manis tapi malu-malu.

" hihihi hati-hati bos.. gadis itu sepertinya ada sesuatu yang dia sembunyikan" kata mahluk aneh itu, tapi gilby hanya melirik mahluk itu sekilas. Dan dia dengan lugas memberikan nomor hpnya kepada gadis itu. Gadis itu tersenyum saat menerima no hp gilby, dalam hatinya gadis itu berkata kena kau gilby.

"kalau dikampus kita bertemu lagi, jangan sungkan menyapa ya byx.." kata gadis itu tapi kemudian suasana menjadi panik, pak panji dan beberapa orang berlari kedalam rumah angker itu, ternyata salah satu teman mereka ada yang kesurupan didalam. Gilby juga hendak masuk, tapi gadis itu menahannya,

"byx aku nggak ikut masuk, teman-temanku dimobil sedang menunggu.. aku pamit ya.." katanya, gilby yang ingin berkata, tapi tidak jadi, dia hanya tersenyum menganggukkan kepala dan setelah gadis itu pergi, gilby segera berlari menyusul pak panji dan yang lainnya. Dari kejauhan gilby melihat memang benar anak itu sadang dikeremunin kurang lebih tiga hantu, hantu seekor anjing dengan bola mata yang besar dan seperti hampir keluar dari tempatnya dengan tubuh yang sangat besar, sedang bolak-balik menginjak teman mereka itu, didalam tubuhnya ada hantu seorang bapak gendut dengan tawa yang sangat menakutkan, dan jika bapak itu yang merasuki tubuh anak itu dia akan tertawa seperti bapak itu, ada juga hantu seorang anak

kecil yang ketakutan, dia seakan berebutan dengan bapak itu merasuki teman mereka itu, teman mereka itu mengaduh kesakitan, tapi kadang juga tertawa kencang dan berkata yang aneh. Pak panji terlihat sedang komat-kamit berusaha mengusir para hantu itu, ada beberapa temannya yang berusaha menahan tubuh teman mereka itu kadang dia seperti berputar, berteriak dan berusaha memukul pak panji, semua begitu tegang.

"jin, apa kita tak bisa membantu untuk menolong anak itu?" bisik gilby pada mahluk aneh itu.

"hihihi hantu-hantu itu hanya marah, karena mereka diganggu bos.. kebetulan anak itu yang lagi lemah jadi mereka bisa menguasai dia bos.."

"tolonglah jin.. kasian anak itu"

"hihihi ini bukan perintah yang baik bos.. mereka itu sesamaku, dan mereka tak berniat menyerang bos, jadi aku tak ingin mengusir mereka bos.. tugasku yang sebenarnya adalah menjaga bos" kata mahluk itu.

"jin tolonglah.." gilby melihat ke mahluk aneh itu dengan pandangan memohon.

"hihihi baiklah bos, tapi bos harus mengikuti perintahku," kata mahluk itu balas menatap gilby.

"ok, kita lihat apa perintahmu dulu,...." kata gilby, jin itu tertawa.

"hihihi tugas ini tidak mudah bos..kita akan mendekati mereka bos.. dan bos harus berbuat seolah seperti biasa, aku kwatir bos nenek tua genit itu akan mengetahui apa yang akan kita perbuat, dia pasti marah kalau melihat kita menakuti anak-anaknya, bahayanya kalau dia menyerang bos, jadi bos harus berada didekatku, tidak boleh lebih jauh dari 1 meter bos.."

"bagaimana dengan teman-temanku?"

"hihihihi aku tak bisa menjaga mereka kalau mereka jauh dariku, apalagi untuk teman bos yang bodoh itu, lebih baik dibiarkan saja bos.." mendengar itu gilby langsung mendekati kedua sahabatnya dan mengajak mereka mendekati teman mereka yang sedang kesurupan. Reza, sedikit menolak karena takut tapi gilby menahannya dengan kuat,

"kumohon diamlah disini.." kata gilby tegas pada kedua temannya. gilby tau mahluk aneh itu menyetujui permintaannya. Tak berapa lama kemudian mahluk aneh itu berubah jadi besar dan menakutkan seperti waktu itu, dan dia terdengar mengaum dengan keras, dan saat mahluk aneh itu mengaum terdengar suara tawa nenek tua yang menakutkan, membuat bulu kuduk siapa saja yang mendengar itu berdiri, udara

malam yang tadinya terasa agak panas tiba-tiba berubah menjadi dingin dan terasa malam semakin gelap dan menakutkan. Suara-suara binatang malam seakan diam.

"semua jangat takut.. mari kita berdoa bersama-sama.." teriak pak panji, entah apa yang terjadi malam itu mendadak ada angin yang kencang dan sangat dingin menusuk menerpa mereka, membuat semua yang merasakannya gemetar ketakutan. Beberapa kali terdengar suara tawa nenek tua itu berubah menjadi jeritan yang menakutkan sampai akirnya semua hilang, Dan itu berlangsung sekitar tiga puluh menit yang mencekam, Dan perlahan angin kencang itu menghilang, udara kembali panas, suara binatang malam mulai terdengar lagi, bersamaan juga terdengar suara tangis dan suara kelegaan secara bersama. Ada beberapa anak dirombongan itu menangis, mereka menangis bahagia karena bisa terlepas dari keadaan yang

mengerikan itu. Gilby, reza dan endrico saling berpelukan, mahluk aneh itu juga telah kembali kebentuknya yang normal dan sedang tertawa kecil memandangi ketiga orang itu yang sedang saling peluk. Pak panji sedang memeriksa keadaan teman mereka yang sedang kesurupan tadi, anak itu telah sadar dan berusaha

berdiri, dan mereka semua saling berpelukan, merasa lega. Dengan hati-hati mereka semua kembali ke pos mereka dan bersiap pulang.

"gilby terima kasih.. aku tau penjagamu cukup berperan dalam pengusiran tadi itu.." kata pak panji pelan sambil memeluk gilby dan memberikan tepukan dipundak gilby.

"pak seperti yang ku bilang tadi, tolong dirasiakan ya pak.." kata gilby sambil melepaskan pelukan pak panji. Pak panji tak menjawab hanya menganggukkan kepala, dia melirik mahluk aneh itu, masih agak takut, tapi bersenyum.

"kalau begitu kita akan berpisah disini, nanti ketemu lagi.." pak panji dan rombongan pamit sambil berjabat tangan dengan reza dan endrico.

"kalian masih mau live streaming lagi?" tanya endrico pda fanny.

"iya.. tapi mungkin akan istirahat dulu, tadi itu sangaat menakutkan.." kata fanny, dia tersenyum pada mereka.