Liam membuka ponselnya selagi menunggu Rafael. Dia mendapatkan pesan dari Karen.
Baru saja dia hendak menghubungi Karen. Namun dia harus mengurungkannya lantaran Karen mengatakan jika Ken sudah kembali.
"Aku tidak tahu dia mengirimkan pesan ini padaku. Apa dia menunggu sesuatu?" gumam Liam.
Ia bingung apakah dia harus memberitahu Karen jika saat ini Rafael tengah dirawat atau tidak. Jika Rafael baru saja melakukan tindakan bunuh diri atau tidak,
Namun, ia sendiri ragu apakah Karen akan peduli apa tidak pada Rafael. Mengingat hubungannya selama ini dengan Rafael hanya sebatas seperti itu.
Jika dilihat lagi, sepertinya perasaan Karen untuk Rafael tak pernah lebih dia memandang Rafael seperti lelaki. Ia hanya mengagumi Rafael selayaknya seorang idola.
Perasaan yang salah itu kerap terjadi. Dan kini Karen harus mengalaminya.
"Besok saja aku akan menelponnya," gumam Liam. Lagi pula kabar mengenai anaknya saja dia belum mendapatkan kabar lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com