Bab 300

Bab 300

Mas Roni, merangkulku pergi menjauh meninggalkan rumah Ibu penjual tiwul. Ibu itu langsung menutup rapat pintu rumahnya.

"Nanti kita cari tau lagi."

"Hhhh." Aku mendesah, kecewa rasanya. Sepertinya hampir ada titik terang, tapi kenapa Ibu itu malah bungkam dan mengusir kami.

"Nanti kita cari cara lagi, mengungkap semua ini," kata mas Roni mengucek kepalaku. Seperti itulah caranya membuatku tenang, membuatku cemberut manja.

Kami terus berjalan, mengikuti jalan masuk yang tadi kami lalui.

"Mas sekarang percaya kan? Ada yang aneh di rumah kita." Aku menyambung pembicaraan kami tadi.

"Iya, kita harus cari tau hal itu juga. Banyak misteri yang harus diungkap."

"Ibu tadi juga aneh, ya Mas. Dia kok kayak mengenalku. Tapi, bagaimana bisa?"

"Mas rasa, Ibu itu mengetahui jati diri kamu sebenarnya."