Bab 273

Bab 273

Mbah Jono berkata sambil sesekali menghela nafas panjang. Ada rasa sakit hati juga di dalam diri beliau,itu terlihat dari raut wajahnya yang sedikit merah menahan amarah.

"Jangan Mbah ... biarkan saja."

"Kenapa? Kamu masih mencintainya begitu?" Mbah Jono bertanya dengan menatapku tajam.

"Sekarang kamu puasa saja hari lahirmu dan sholat malam terus, mohon saja sama Tuhan. Jika memang berjodoh semoga dipersatukan kembali tapi jika tidak biarkan pisah secara baik-baik."

"Masak harus pisah Mbah?" tanyaku lagi .

"Lha maumu apa ndukk ...?

Hari ini acara pertunangan antara aku dan Dani berlangsung lancar. Anggota keluarganya lengkap berkunjung dan berkumpul di rumah sederhanaku.