Bab 220

"Maaf, Bu."

"Apa saja yang sudah kamu dengar?"

"Enggak, aku nggak dengar apa-apa Bu."

"Awas kalau kamu bohong! Jadi istri kerjaannya keluyuran saja. Nggak ada gunanya sama sekali."

'Astaga.' batinku berusaha sabar.

"Masuk kamu! Cucian numpuk!" serunya kasar.

Aku mengangguk pelan. Sepertinya Ibu sedang marah besar pada Erika. Ini untuk pertama kalinya aku melihat ia menampar anak gadis satu-satunya itu.

Bab 220

Mas James memegangi tanganku, aku membuang nya kasar. Sedangkan, perempuan jalang yang memeluk suamiku hanya memandang dengan senyum sengit nya.

Aku berjalan cepat lalu menampar pipi perempuan jalang itu!

"Jalang!."

Perempuan itu terkejut lalu memegangi pipinya yang merah. Mas James langsung memegang pipi perempuan itu.

"Apa-apaan kamu Marsya!."

"Dina, kamu nggak papa sayang?." Tanya James sembari mengusap pipi perempuan itu.

"Sayang sekali, nama Dina tidak sesuai dengan jalang seperti mu!."