Bab 195

Bab 195

"Sampaikan salam untuk suamimu," ucap Galih sebelum Marsya berlalu dari hadapan. Perempuan itu mengangguk pelan, sementara Galih kembali tersayat. Setiap kali menyadari kenyataan bahwa Marsya-nya telah lama menjadi milik lelaki lain.

di tempat lain

Bukannya mereda, sisil masih terus menumpahkan amarah dengan melontarkan kalimat-kalimat tak pantas. Sementara pramusaji yang dibentak hanya diam menundukkan wajah. Tangan wanita itu saling meremas menandakan rasa gugup dan takut. Wajahnya semakin memucat mendengar ancaman akan dilaporkan pada atasan. Tanpa perasaan Sisil mendorong perempuan berhijab biru tersebut hingga tubuhnya terbentur meja di belakangnya.

Galih yang masih memperhatikan dari jauh, terkesiap begitu pandangannya tertumbuk pada wajah pramusaji yang meringis kesakitan. Seketika dadanya bergemuruh saat memandang wanita berkostum pelayan yang sejak tadi berdiri membelakangi.