webnovel

Setelah Kehadiranmu

Kisah Zack dan Anne!

Uniyeppeo · Urban
Zu wenig Bewertungen
395 Chs

Bab 10

bab 10

"ARRRGGHHHH"

"ingin rasanya aku membunuh Edric dan mengoyak-oyak tubuhnya" kata Zack dengan nada mematikan.

"Sir, tahan dirimu. kau tidak boleh gegabah" Hobbert berkata sambil menyimpan ipadnya

"lagipula tidak mudah membunuh seseorang seperti dia, dia sama brutalnya seperti mafia dan kau sendiri tahu itu Sir"

mendengar ucapan Hobbert ternyata ada benar nya, tidak mudah bagi Zack untuk melenyapkan Hobbert ia bagai iblis bernyawa sembilan.

"dan juga seperti nya anda tidak perlu terlalu menyiksa Gadis itu, melemparkan nya ke kolam seperti kemaren dan membiarkan ia tidur semalaman tanpa memberikan nya pakaian itu sangat keterlaluan Sir"

"dengar Hobbert, aku tidak peduli sama sekali pada gadis itu, andai saja dia mati kehabisan napas di dalam kolam atau mati kedinginan aku tidak peduli. lagipula sampah seperti dia tidak ada gunanya hidup lebih lama bukan? hanya menjadi wanita jalang pemuas nafsu pria nakal. akan lebih terhormat baginya jika mati di tangan ku, bukan Hobbert?" kata-kata Zack sinis dan meremehkan dengan cara yang cukup jahat "hanya Paula yang aku pedulikan di dunia ini, bahkan Paula saja tidak bahagia"

Hobbert memasang wajah tenang khas nya walaupun dia tak setuju dengan gagasan tuannya. Yah dia tau betul perasaan gila yang di miliki Zack terhadap Pahla. terkadang hal itu membuat Hobbert mual dan ingin muntah. bagaimana bisa seseorang menaruh perasaan yang cinta lebih kepada adik kandung nya sendiri?

tentu ini cinta terlarang.

Hobbert tak pernah membayangkan jika itu harus terjadi kedalam hidupnya terutama kepada anak-anak nya. kebetulan Hobbert memiliki sepasang anak. dan andai kejadian itu terjadi kepada kedua anaknya jangan harap Hobbert bisa melakukan seperti Mr Roan melemparkan Zack ke Meksiko dan membiarkan nya mengurus salah satu dari perusahaan besar mereka. jika Hobbert mungkin ia akan segera melemparkan anaknya yah... melemparkan ke neraka maksudnya.

yah walaupun mendengar cerita bahwa keluarga Roan adalah Atheisme tapi hal ini bagi Hobbert sudah tidak wajar lagi

"bakar semua sampah itu" perintah Zack yang berdiri dari duduknya mengusap lehernya akibat amarah yang menumpuk di belakang kepalanya.

sampah? sampah yang di maksud adalah semua barang-barang milik Anne

"mengapa anda keterlaluan sekali seperti ini Sir? kita tidak perlu membuang ataupun membakar barang-barang milik nona Anne, mungkin dia masih membutuhkan barang-barang itu. dia juga terlihat tidak bersalah dan seperti gadis polos ataukah mungkin itu hanya rumor belaka?"

"jangan pernah mau di bodohi dengan wajah polos itu, kau tidak tahu entah itu adalah sebuah trik dan akal muslihatnya saja untuk menggoda para pria kaya"

Hobbert hanya bisa menghela napasnya ia tidak mungkin membantah ke overthinking an tuan nya.

"benar bukan? apalagi yang di butuhkan orang miskin seperti mereka selain uang? ya begitulah cara mereka dengan menjual kepolosan dan diri mereka agar orang kaya membeli mereka. kau terlalu menggunakan hati Hobbert. bukalah mata mu untuk melihat busuk nya akal manusia-manusia seperti mereka"

Hobbert tak ingin beradu argumen lagi, biarlah Tuanya memikirkan apa yang mau ia pikirkan. tugasnya hanya mengingatkan agar tuab nya tidak terlalu kejam.

Zack memilih keluar dari penthouse nya menuju Casino untuk sekedar mencari refreshing ia ingin berhenti memikirkan masalah ini untuk sesaat.

bermain kartu dan memangsa beberapa pelacur tampaknya bisa menjadi alternatif saat ia merasa frustasi seperti ini.

di Meksiko apalagi yang bisa ia lakukan selain berjudi dan melakukan seks bebas? hidup di sini tampak nya sangat indah dan tidak seburuk yang Zack kira ketika ia di buang oleh papa nya.

Zack memang tidak pernah akur dengan papanya. menjauhkan dirinya dengan Paula? oh ayolah ide gila seperti apa itu.

saat mobil Mercedes nya masuk ke dalam perkarangan tempat haram itu, ponsel Zack bergetar.

"Zack..kau sibuk?"

suara Paula terdengar sedikit serak dan berat

"ada apa? kau baik-baik saja paula?"

"aku hanya sedang merindukan mu, hm. bagaimana kabarmu? apa kau terlalu asik bermain dengan para jalang di sana hingga lupa menghubungi ku?"

senyum Zack merekah "yah Paula apa lagi yang bisa ku lakukan di sini"

"hemm.. Zack kau pasti sangat bersenang-senang di sana, beda sekali dengan ku yaang harus terkungkung di dalam kerangkeng penjara yang berkedok istana seperti ini. Zack apakah kau bisa meminta momy dan papa untuk ikut melempar ku ke sana?"

"ada apa kau bosan?"

"hmm sedikit" dengus Paula

"ahh jadi bagaimana? apakah jalang di sana cantik-cantik?"

"hmmm yah.. tapi tidak secantik dirimu my Queen" ucapan Zack membuat Paula tersenyum. ia sangat menyayangi Zack walau ia tahu perasaan Zack padanya berbeda dengan perasaan nya pada Zack.

"hmm Zack bisakah kau melupakan semuanya? aku sudah memiliki suami dan Edric adalah suami ku. aku ingin kau dan Edric memiliki hubungan yang baik seperti dulu lagi"

"jangan memaksa ku Paula, hubungan ku dengan Edric sudah berakhir dan aku tidak ingin tahu menahu lagi tentang dirinya"

"Zack, sampai kapan?!kau juga harus menikah bodoh ! kau gila ya. segeralah menikah agar kau tidak kesepian dan berhenti bermain dengan jalang-jalang di sana. Zack aku butuh kaka ipar. dan kau pun membutuhkan nya"

"hmm Paula, kau tidak perlu mengkhawatirkan ku"

"apa kau sedang sedih sekarang?"

"apa aku terdengar seperti sedang sedih Zack?"

"kau tidak bisa membohongi ku, Paula. kau berusaha seolah menutupi dengan pembicaraan basa basi barusan. Paula aku lebih mengenalmy daripada mommy dan papa. bahkan lebih dari dirimu sendiri"

Paula tertawa "kau berlebihan Zack, aku hanya merasa bosan saja mungkin"

"kau yakin kau baik-baik saja?"

"hem tentu Zack"

"tentang pemberitaan itu?"

"Zack please! aku sudah pernah mengatakan untuk lupakan tentang berita itu, itu tidak benar. aku sudah membayar media untuk segera mentakedown segala rumor tentang Edric dan Anne"

Zack mengernyit kan dahinya "jadi kau yang membayar medis untuk mentakedown berita itu Paula?"

"ya"

"kenapa bukan Edric yang melakukan nya?"

"oh ayolah Zack, The Thompson tidak akan pernah peduli dengan skandal miring anaknya apalagi dengan media seperti itu, Zack. kau tau itu kan? sejak kapan mereka ambil pusing untuk hal-hal seperti itu. ini bukan sekali dua kali tapi ratusan kali dan mereka sudah biasa dengan gosip miring seperti itu" Paula terkekeh

"lalu?"

"aku tidak suka jika berita itu terus beredar, dan aku tidak ingin orang-orang berfikir bahwa suami ku berselingkuh. itu membuat ku menjadi istri hang menyedihkan. dan aku terlalu capek untuk menjawab semua pertanyaan dari media yang terus-menerus mengintrogasi ku. lagipula, Edric tidak berselingkuh Zack. aku tahu hubungan mereka itu sekedar hubungan keluarga."