webnovel

Serendipity Of Love

bagaimana jika kalian mendapat sebuah kebetulan yang tidak pernah di harapkan seumur hidupmu? Bagaimana perasaan kalian bertemu idola kalian secara kebetulan? Menyenangkan bukan? sama hal nya dengan Park Nami. Dia adalah salah satu gadis dari ARMY. dia mengidolakan Park Jimin dari grup K-Pop BTS atau Bangtan. dia hanyalah gadis biasa, dia sangat menyukai Park Jimin hingga sampai mimpinya pun Park Jimin. Tak terbayang bagaimana perasaan Nami saat bertemu idolanya hingga mereka menjalin hubungan. tapi tak hanya Jimin yang menyukai Park Nami, melainkan ada satu pria lagi yang ingin mendapatkan seorang Park Nami. Lelaki itu terus mencoba untuk mendapatkan yang ia inginkan dari seorang Park Jimin. Ya dia adalah Park Nami. Dia terus mencoba untuk melepas Nami dari genggaman Park Jimin. apakah Nami lebih memilih Jimin atau lelaki yang mencintainya tanpa Nami sadari? atau mungkin Nami lebih berpihak kepada Jimin? mari kita baca saja hingga akhir cerita ini!

WidiyaChimmy · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
12 Chs

kencan (bab 10)

Jam 10 pagi lebih beberapa menit Jimin sudah datang di depan rumah Nami yang cukup sederhana tapi sedikit mewah. Mengingat gaji hasil kerja Nami cukup banyak.

Dan tepat setelah Jimin menekan klakson beberapa kali, Nami keluar menggunakan baju sweater berwarna pink dan celana jeans biru tua, dan tubuh Nami di balut jaket yang berbahan senada dengan celananya.

Tak lupa sepatu berwarna putih yang melindungi kakinya, rambutnya di biarkan terurai, menggunakan tas selempang nya yang minimalis berwarna pink. Makeup yang natural.

Woaw perfect bukan penampilan nya untuk berkencan, tidak ribet dan cukup simple dan juga terlihat mewah karena jaket yang di kenakan bermerk mahal dan tekenal.

Berbeda dengan Jimin. Ia mengenakan celana jeans hitam kaos garis-garis hitam dan putih yang panjang melebihi panjang lengan jaket yang di kenakan nya. Jaketnya tebal berbeda dengan Nami, ya jaket yang di gunakan adalah jaket berwarna hitam yang tebal dan empuk seperti selimut hotel yang sangat tebal. Sepatunya hitam juga ya?.

(Namanya juga artis pasti harus gak keliatan dan tak lupa semua yang di pake Jimin super duper mahal, yakan holkay gitu loh)

Tak lupa juga topi berwarna hitam, dan masker yang masih bertengger sebelah di sebelah kiri kuping Jimin, guna menutupi identitasnya. Dan segera memanggil Nami.

Membuka sedikit jendela sebelah kiri dan memanggil Nami.

"Nami-yaaa"

"Nee oppa jamkkanmannyo!"

Dengan segera Nami mengunci pintu. Dan juga melewati halaman rumah nami yang luasnya. Cukup luas karena juga seperti taman pribadi. Mungkin lebarnya 5m dari pagar dan panjangnya 7m. Luas bukan?, Di sana juga ada bangku taman.

Dan sampailah Nami di mobil Jimin

"Oppa nunggu lama ya?"

"Ngak, udah siap ayo berangkat?"

"Udah, kajja!"

"Hahaha semangat banget"

"Iya dong oppa, apa lagi sama oppa yang ganteng"

"Ahahaha aku tau aku ganteng"

"Ck kepedean oppa"

"Iya sekarang kamu mau kan? Pergi ke Namsan?"

"Mau oppa, tapi kan disana rame"

"Udah gapapa, cuma di taman bukan di tower nya"

"Hmm mau banget"

Dan setelah beberapa menit mereka sampai di Namsan park. Di sana juga indah untuk berkencan. Atau mungkin juga memasang gembok di atas jembatan dan membuang kunci nya agar hubungan mereka tetap bersama.

"Wahh yeoppota" teriak Nami sampai membuat orang di sekitarnya menoleh.

Tak lupa juga ya Jimin udah di tutup mukanya pake masker?

Untung saja Jimin sudah menutup sebagian wajahnya dengan masker jadi mereka yang terusik karena teriakan Nami dan di sebelah nya adalah orang yang paling spesial dan terkenal.

"Oppa liat bunga nya bagus"

"Iya cantik kayak kamu, tapi lebih cantik sama lucu kamu" goda Jimin

Dan betul saja godaan Jimin untuk membuat Nami berbunga, sangat mempan. Karena pipi Nami memerah.

"Oppa jangan gitu"

"Kenapa? kan memang kenyataannya kamu cantik juga baik"

"Iya ya aku tau aku cantik, aku juga tau oppa tampan, jadi ayuk foto oppa buat kenangan kita, jadi sempurna deh nanti ya? Sama cantiknya bunga?" Dan sekarang nami memamasang aegyo nya yang sedih tapi lucu.

"Huuftt arraso, tapi kalo maskernya di lepas nanti orang² pada tau?"

"Udah ga usah di lepas gitu aja gapapa, aku juga tau kalo itu Mochi oppa"

"Haha jadi Mochi lagi"

"Iya itu namanya oppa kalo di luar, udah ayuk foto"

"Iya baby manja ku"

"Hana..

"Dul..

"Set..

Cekreek

Mereka sudah berfoto memasang wajah senyum, beraegyo, membuat pose lucu. Dan yang terakhir Jimin membuka maskernya, dan saat hitungan ke3 Jimin mencium pipi Nami yang sedang mempouthkan bibir imut sambil memutup matanya.

"Ahh oppa" Nami memukul manja pada lengan Jimin karena perlakuan nya yang manis. Dan Jimin menutup wajahnya lagi dengan masker nya lagi.

"Wae?, Tapi suka kan?"

"Hahaha iya, oppa beli eskrim yuk terus makan nya di bangku sana yang sepi"

"Oke, aku beliin banyak, se pabrik nya juga boleh"

"Oppa gombal deh"

"Enggak beneran, mau?"

"Gak lah emangnya mau aku gendut?"

"Mau aja yang penting kamu"

"Yee gombal lagi kan"

"Udah yuk, makan eskrim terus nanti makan siang di tempat paling istimewa dan mahal"

"Hah oppa ga usah istimewa, ga usah mahal² juga boros namanya"

"Belum tau juga liat nanti aja chagi-ya"

"Hmm saranghae oppa"

Chuup

Setelah Nami berkata mencintai Jimin, ia mencium sekilas kening Jimin

(Kalo bibir, yang di cium masker nya donk😂)

Dan saat itu juga pipi Jimin merona. Karena mendapat ciuman mendadak. Walaupun pipinya tertutup masker. Nami bisa tau bahwa Jimin tersipu malu karena ia mematung di tempat.

"Oppa malu nih yee?"

"Eng-enggak"

"Ya udah ayo beli es krim nya"

"Oh iya sekarang kan musim dingin, nanti kalo pilek gimana?"

"Gak bakal sakit beneran, ada obatnya di depanku"

"Hahaha sekarang kamu yang gombal, Siapa yang ngajarin coba?"

"Siapa hayo?, Oppa dong"

"Hahaha arraso, kajja"

"Hum kajja"

Dan akhirnya nereka pergi ke toko yang berjualan es krim, sambil menggandeng tangan, dan Nami mengayunkan tangannya seperti anak kecil.

Sangat ceria karena ia sangat senang hari ini tidak bekerja dan malah menghabiskan waktu nya bersama irang yang sangat ia cintai. Berkencan tanpa mengenal waktu dan lelah. Karena cinta itu buta.

Tak berselang lama mereka sudah memesan semangkok atau cup besar bingsu rasa stroberi. Mereka pun memakan nya bersama karena jika hanya seorang yang menghabiskan pasti akan terlalu kenyang.

Mengingat bingsu semangkok atau cup besar nya sangat besar. Dan cukup untuk di makan 3 orang.

(Bingsu adalah es krim khas Korea karena ada berbagai macam topping. Jika ada yang ingin tau lebih lanjut silahkan cari di Google)

"Nami-ya enak kan?, Semanis kamu"

"Hahaha oppa, gombal mulu, apanya yang manis coba?"

"Bibir mu yang kayak Cherry termanis di dunia"

Uhuk uhuk

Setelah Nami mendengar perkataan Jimin barusan dia tersedak karena kaget akan kejadian itu. Karena dipikiran Nami Jimin tak mengingat kejadian itu karena mabuk.

"Yaa Park Nami gwencana?"

"Uhuk uhuk"Nami masih terbatuk sambil menepuk dada nya

"Ini di minum dulu"Jimin memberikan segelas air putih miliknya

Karena batuk Nami tak kunjung berhenti. Jimin merubah posisi duduknya ke sebelah Nami dan mengelus punggung Nami.

"Semangat itu kamu makan eskrim nya sampe gak pelan² ? Hmm?"

"I-iya tadi kacang nya hampir masuk"

"Hati-hati ya, jangan kayak anak kecil!"

"Ishh apa yang kayak kecil coba, aku bukan anak kecil !"

"Arraso, tapi apa ini es krim di pinggir bibir mu"

"Ma--mmh"

Jimin mendekat ke wajah Nami mencium bibir Nami dan menjilati es krim yang belepotan di pinggir bibir Nami. Hati Nami berdetak kencang dan mematung sambil melototi Jimin yang masih melumat nya.

Setelah 30 detik bibir itu berpangut Jimin melepaskan bibirnya. Dan wajah Nami seperti tomat yang merah, juga masih diam.

"Hmm manis, apa kubilang bibir mu manis kayak es krim ini"

"Yaaishh Park Mochiii !!" Sekarang Nami kesal dengan merajuk kenapa mencium nya

"Woah tenang² , maaf ya"Jimin

"Hish kalo mau ngelap ga usah pake di cium, aku bisa sendiri pake tissue aku bawa tissue, gak malu pa kalo di liatin orang?"

"Gak kan kita seendirk di sini sepi, lagian kalo pake tissue kurang romantis"

"Mwoo?, Aish sinjja, michin geot gat-a" (sepertinya aku bisa gila)

"Ahh ani, mianhae hmm"

"...." Tak ada jawaban dari Nami ia sekarang memalingkan wajah dan fokus pada taman bunga

"Ahh Nami-ya mianhae hmm, kalo masih diem nanti..."

"Nanti apa?, Nanti aku di putusin gitu?"

"Gak gak jadi kamu udah mau jawab kok hahaha"

"Lucu ya?"

"Enggak ehehe" Jimin tertawa garing

"Ya udah ayo kita makan siang udah jam 12, udaranya juga mau tambah dingin"

"Hmm"

"Udah donh sayang jangan ngambeg terus nanti cantiknya hilang"

Gombalan Jimin sukses membuat senyum kecil pada wajah Nami, dan setelah itu kembali datar.

"Udah donk senyum bidadari ku ayo"

"Iya hahaha"Nami tertawa agak terpaksa

"Nahh gitu cantik deh, ya udah ayok kita makan"

"Ayok, eh eh oppa jangan lupa di pake lagi maskernya"

"Ohh iya hampir aja lupa"

Akhirnya mereka pergi ke tempat yang di bilang istimewa dan mahal oleh Jimin. Tapi yang di pikirkan Nami adalah sebuah restoran tetapi kenapa Jimin membawanya ke rumah yang besar juga megah.

"Nahh kita udah sampe"ucap Jimin

"Ini di mana?, Kok aku kayak pernah liat?"

"Liat di mana?"

"Hmm Run BTS mungkin"

"Ya udah ikut aku aja, hari ini hari libur jadi aman aja masuk"

"Hahh ini rumah uri Bangtan?"

"Hmm"

"Woah daebak, yeoppota"

"Hehehe masuk dulu aja yuk, dingin di sini"

"Oke aku udah ga sabar ketemu oppadeul"

"Makanya tempat nya istimewa juga mahal, ga sembarang orang bisa masuk"

"Ohh"

Mereka pun mulai memasuki rumah. Tanpa mengetuk langsung saja masuk membuat semua orang yang sedang berada di ruang tengah menoleh ke Jimin dan Nami.

"Annyeong aku pulang"

Mereka semua tak menjawab hanya menatap bingung dan terpesona. Ya terpesona oleh senyuman yang Nami berikan. Manis yang mereka rasakan

"Helo pada ngeliatin apa sihh?" Jimin menatap bingung para anggota nya dan beralih untuk memanggil Nami

"Nami....ya..." Jimin juga ikut terpesona oleh senyuman Nami. Benar-benar lucu, menggemaskan, membuat siapapun ingin melahap bibir tebal milik Nami.

Karena Nami tersenyum manis juga malu-malu bertemu idolanya yang menatap tak percaya ke arah nya. Apalagi semburat merah alami yang ada di pipinya.

Walaupun mereka bardua masih di depan pintu. Para anggota BTS yang lain menatap teduh pada nya. Juga mulut yang membuka karena terkejut juga karena pesona Nami yang di miliki.

Masih belum ada yang membuka suara setelah 1 menit berlalu mereka semua masih menatap Nami. Sedangkan Nami tersenyum binggung pada orang yang ada di depannya ini.

"Ohh annyeong-haseo naneun Park Nami imida" sebelum mereka semakin larut akan pesona nya Nami memperkenalkan diri terlebih dahulu

"O-oh a-annyeong, kamu tau siapa kita kan?" Tanya Jin yang tertua

"Nee oppa, dangsin Kim Seok Jin nee?"

"Ohh iya bener, duduk disini" Jin menepuk sofa yang kosong.

"Nee kamsamidha" jawab Nami tersenyum lagi dan pergi untuk duduk disana

"O-oh Jiminie buatkan teh"

"Loh kok aku hyung?"

"Udah sana cepetan!"

"Nee"

Selagi Jimin membuat teh, yang lain sedang bergurau pada Nami.

"Hmm Nami-shi siapa penggemar nya?"tanya Hoesok oppa

"Hmm semua, aku suka semuamya oppa semua tampan hehehe"

"Hahaha bisa aja, tapi yang spesial ada?"RM sekarang yang bertanya

"Hmm Jimin oppa"

"Ohh iya berapa umur nya?"tanya Jungkook sang golden maknae

"20 tahun oppa"

"Wa sinjja?, Beda 3 tahun kita"

"Aahh iya"

"Kenapa jauh banget ya?" Sekarang giliran Jin oppa

"Ohh iya jaraknya 8 tahun oppa"

"Nami-ya"panggil Jimin

"Nee oppa?"

"Ga usah gugup gitu, mereka jadi ga enak"

"Gimana yang ga enak, oppa semua lebih tua dari aku"

"Ahh gwencana mungkin nanti kamu bisa jadi kakak ipar ku hahaha" taehyung oppa

"Yaa taetae"Jimin

"Hahaha arraso, bercanda doang kok"

"Nami-shi kamu cantik" gombal Jungkook

"Yaa Kookie diem, awas loh"

"Ahh gomawo nee, tapi kayak nya aku biasa saja"

"Anii" jawab mereka bertujuh serentak

Walaupun yang belum memberi pertanyaan Suga. Dia tetap menganggap Nami Cantik.

"Ahahaha arraso oppa, gomawo"

"Jadi kalian udah pacaran?"tanya Jungkook

"Hmm--"

"Udah dong" potong Jimin

"Ahh, Nami-shi kalo ga mau sama Jimin hyung sama aku aja ya?"

"Mwo yaa Jungkook, mau mati ya?"Jimin

"Oppa jangan gitu, kasian dong bayi kecil nya"

"Hmm arraso"Jimin mengelus rambut Nami

"Hyung jahat ihh, Nami-shi aku takut"Jungkook memeluk lengan sebelah kiri Nami dan sebelah kanan tangan Jimin

"Itu tangan ngapain, lepas jangan di pegang punya aku"Jimin

"HAHAHAHA" tawa mereka semua bersama karena sifat kekanak-kanakan Jungkook dan Jimin.

{To be continued}

Tunggu kelanjutannya yaa, Dan jangan lupa untuk vote, follow, dan saran nya (◠‿◕)

~Thanks to read every one~

(◍•ᴗ•◍)

Hai guys gimana kabarnya sehat kan?. Pasti sehatlah. Maaf ya guys baru bisa up sekarang setelah 2 Minggu lamanya. Aku sebenarnya pengen up kemarin 5 hari yang lalu tapi gak ada paketan.

Maafkeun ya guys, besok lagi author up nya bye-bye. Jaga kesehatan ya?

Vote ya guys!, Masa author nya doang yang ngevote😭😭.

Vote juseyo⭐⭐

See you next time 💜

BORAHAE 💜💜