Mo Qing mengerutkan keningnya ketika dia melihat Xiaopian sedang mabuk.
"Apakah kamu menembak Ji Quankun malam ini?"
"Untuk apa aku menembaknya?" Tatapan waspada tersemat di mata Xiaopian.
"Ji Quankun adalah orang yang sulit untuk dihadapi. Ini kesempatan terakhir yang aku berikan padamu, jadi cepat katakan yang sebenarnya."
"Aku sudah mengatakan yang sebenarnya." Kata Xiaopian sambil menatap matanya.
Mo Qing memandangnya dalam-dalam, lalu tanpa merasa ragu dia pun langsung bergegas pergi.
"Bukankah dari dalam hatimu, dia adalah harta karun dan aku hanyalah benalunya?" Xiaopian berteriak kepada Mo Qing yang sudah berjalan pergi.
Seketika Mo Qing langsung menghentikan langkahnya dan menoleh sambil menanggapinya dengan tenang, "Apa yang ada di dalam hatiku bukanlah hal yang penting, yang terpenting adalah jangan merendahkan dirimu sendiri."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com