"Hei, Gu Xiaoran, apakah dimatamu aku ini tidak lebih baik daripada anjing?"
"Ya iyalah, anjing itu setia, sedangkan kamu hanyalah serigala kecil yang bodoh."
"Tapi aku adalah serigala yang paling setia."
Kata-kata Gu Tianlei itu seolah menghantam hati Gu Xiaoran seperti batu yang dilemparkan dengan keras, dan perkataan Gu Tianlei itu masih terngiang dengan jelas di telinganya. Kemudian Gu Xiaoran pun berkata, "Aku tidak ingin dia menjadi ratu serigala milikmu."
Bagaimana pun juga hanya akan ada satu ratu serigala di sisi raja serigala.
Gu Xiaoran sebenarnya sangat menyayangi Gu Tianlei, jadi bagaimana bisa dia membiarkan serigala betina lain mendekati Gu Tianlei?
Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam dan menghempaskan bayang-bayang ilusi yang menghantuinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com