"Cheng Peini, jangan sombong. Mengenai mengemudikan mobil, aku jauh lebih baik daripada dirimu. Kedepannya, aku tidak ingin melihatmu menyerangku dengan mobil lagi. Jika tidak, aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana rasanya ketakutan setengah mati."
Cheng Peini memelototi Gu Xiaoran dengan tatapan matanya yang penuh amarah, wajahnya yang biasa berpura-pura baik sepanjang hari itu seketika langsung berubah menjadi sangat mengerikan.
"Selain itu, jangan berpikir bahwa karena kamu memiliki ayah yang kaya, kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan. Jika kamu mengatakan jalang lagi kepadaku, aku akan membalasmu dengan harga yang pantas untuk mulut kotormu itu."
"Jalang!"
"Plak."
Cheng Penny tidak siap untuk menghindari tamparan dari Gu Xiaoran, wajahnya ditampar Gu Xiaoran dengan keras hingga telinganya berdengung. Wajahnya terasa begitu sakit seolah akan pecah.
Gu Xiaoran merentangkan telapak tangannya sambil menghela napas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com