Gu Xiaoran sama sekali tidak menyangka Mo Qing akan memberikan penjelasan seperti itu, tetapi tampaknya penjelasan dari Mo Qing itu masih masuk akal.
Haruskah aku percaya dengan Mo Qing? Batin Gu Xiaoran.
Mo Qing menatap mata Gu Xiaoran yang berkedip dan tiba-tiba menciumnya. Sebelum menunggunya sadar kembali, Mo Qing membuka mulut Gu Xiaoran, menjulurkan lidahnya ke dalam mulut Gu Xiaoran dan menjerat lidah Gu Xiaoran yang lembut.
Ciuman yang penuh gairah ini membuat pikiran Gu Xiaoran menjadi berantakan.
Gu Xiaoran menggunakan kesadaran yang tersisa untuk menopang bahu Mo Qing dan berusaha sekuat tenaga untuk mendorongnya, "Mengapa aku harus mempercayaimu?"
"Kamu boleh tidak percaya!" Mo Qing menatap Gu Xiaoran tanpa bergerak. Nadanya terdengar tegas seperti biasanya, begitu tegas hingga membuat orang tidak bisa membantahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com