Gu Xiaoran berjongkok dan mendekatkan telinganya pada tombol angka pada kunci pintu, lalu menekan angka itu satu per satu.
Gu Xiaoran mencoba menekan serangkaian kombinasi angka, lima menit kemudian akhirnya dia berhasil membuka pintu itu.
Setelah pintu terbuka, Gu Xiaoran pun bergegas masuk ke dalam ruangan tersebut. Saat dia baru saja masuk bau busuk langsung menyengat merasuk ke dalam hidungnya.
Hembusan angin bertiup dari luar, masuk melalui celah jendela dan meniup debu-debu di lantai.
Tampak endapan debu tebal melapisi ruangan itu, entah sudah berapa lama ruangan ini tidak pernah dibersihkan.
Saat melihat pemandangan seperti ini, perasaan Gu Xiaoran seketika menjadi sedih.
Wanita itu menatap ke depan dengan tatapan mata yang kosong. Perlahan Gu Xiaoran berjalan ke depannya, tapi wanita itu seperti tidak menyadari keberadaannya Gu Xiaoran yang ada di depannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com