"Betul." Di Fu Yi kemudian membawa Gu Xi Jiu ke kabin lain di mana mereka bisa beristirahat. Ia kelelahan setelah menjalani hari yang melelahkan. Belum lagi ia telah bepergian selama beberapa waktu untuk sampai ke sini. Selain itu, ia membutuhkan ruang pribadi untuk menghubungkan semua petunjuk dan titik temu.
Terdiam, Guan Yaning berdiri mematung, tidak bisa memercayai apa yang baru saja ia dengar. "Hei, Tuan Muda, apakah ayahmu selalu bersungguh-sungguh dengan apa yang ia katakan?" Ia bertanya pada Di Hao untuk meyakinkan.
"Tentu saja, kata-katanya sama bagusnya seperti ikatan." Pernyataan positif itulah yang dibutuhkan Guan Yaning.
Ia menghela napas panjang lega sebelum mulai mempertanyakan lagi kepastian dari apa yang ia dengar tadi. Kemudian ia mengitari ruangan beberapa kali sebelum tersandung sendiri.
"Apakah kau sudah tidak waras? Aku pusing hanya dengan melihatmu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com