webnovel

Pelarian

Redakteur: Wave Literature

Suara Dewa Agung bisa terdengar dari dalam kereta. "Ada apa? Sampaikan saja masalahmu dari luar kereta."

Yun Yan Li berkata dengan ragu-ragu, "Masalahnya rahasia. Saya akan memberitahu Anda secara tatap muka nanti. Saya bisa menunggu."

Dewa Agung terdengar tidak tertarik. "Terserah padamu."

Yun Yan Li membungkuk hormat mendengar jawabannya. Ia tampak sopan, tetapi sebenarnya ia hanya bersandiwara untuk menilai situasinya. Kereta itu tidak sepenuhnya kedap suara, jadi ia bisa mendengar apa yang sebenarnya terjadi di balik pintu tertutup itu.

"Tuanku, izinkan saya ke luar dan memeriksa keadaannya. Yun Yan Li bukanlah musuh. Jika ia ada di sini, mungkin ada sesuatu yang mendesak untuk diberitahukan kepada kita. Mungkin ia bisa memberitahukannya padaku," pinta Gu Xi Jiu.

"Tetap di tempat," jawab Dewa Agung singkat.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com