webnovel

Selingkuh Romantic Gay

Ketika Ia hanya ingin berhubungan dengan satu orang. Ia mencoba untuk tetap menahan dan tetap bertahan meskipun berbagai macam godaan yang membuat gejolak birah*nya bangkit menghampirinya.

BintangGay · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
20 Chs

RG 6

Hari telah berganti pagi.

Kring!!!

Sambil menalikan mantel mandinya, Nizar langsung berjalan keluar dari kamar mandi lalu duduk diatas springbed. Nizar melihat nomor telpon yang masuk ke Ponsel kekasihnya.

"Sayang, ada telpon nih?" Seru Nizar kepada kekasihnya.

Sejenak Dimas mematikan kran Showernya.

"Dari siapa Dek?" Seru Dimas dari dalam kamar mandi.

"Dari Om Bimo." Seru Nizar.

Om Bimo adalah Pamannya Dimas. Meskipun Ia Straight, namun Ia suka meledek hubungan mereka berdua.

"Angkat saja Dek." Ucap Dimas.

"Oke."

Nizar segera menekan tombol panggilan.

📱Nizar: "Selamat pagi Om?"

📱Om Bimo: "Selamat pagi juga sayang."

📱Nizar: "Jangan bikin aku merinding deh Om."

📱Om Bimo: "Hahaha, gitu saja marah. Mana abang kamu? Om ingin berbicara dengannya."

📱Nizar: "Masih mandi Om."

📱Om Bimo: "Pasti habis mandi kucing ya?"

📱Nizar: "Aduh, ngomong apaan sih Om."

📱Om Bimo: "Enak gak sih?"

📱Nizar: "Hmm, aku tutup nih Om telponnya?"

📱Om Bimo: "Eits, jangan dong ganteng? Om juga ingin mengobrol dengan kamu."

📱Om Bimo: "Gimana kabar kamu sekarang ganteng?"

📱Nizar: "Alhamdulillah baik Om."

📱Nizar: "Om sendiri bagaimana kabarnya?"

📱Om Bimo: "Baik juga donk."

📱Om Bimo: "Oh iya, nanti malam Om ingin bertemu dengan kalian berdua. Om ingin memperkenalkan gadis simpanannya Om. Bisa ya ganteng?"

📱Nizar: "Aku gak bisa janji ya Om? Hari ini kita berdua mau ke Rumah Sakit dulu Om, siangnya aku langsung masuk ke kerjaan."

📱Om Bimo: "Sayang banget dong yah kalau kamu tidak bisa datang."

📱Om Bimo: "Padahal Om hanya satu hari doang disini. Besok, Om sudah harus berangkat kembali bersama dengan abangmu."

📱Nizar: "Ya gimana nanti saja ya Om?"

Dimas membalutkan handuk di setengah badannya. Dimas berjalan keluar dari kamar mandi menghampiri kekasihnya.

"Hayoo, sedang ngobrolin apaan?" Ucap Dimas sambil berjalan mendekati Nizar.

📱Nizar: "Ini Om, ada si Kepo dateng."

📱Om Bimo: "Hahaha, bisa saja kamu. Ya sudah, mana dia suruh bicara sama Om?"

📱Nizar: "Ini Om."

Nizar memberikan ponsel kepada kekasihnya. Dimas mengelus kepalanya Nizar.

Nizar berjalan mengambil pakaian untuk kekasihnya.

📱Dimas: "Iya Om."

📱Om Bimo: "Dim, besok kita berangkat pagi ya? Jangan lupa nanti malam datang ke Apartemen. Bawa juga pacar kamu itu."

📱Dimas: "Saya gak janji ya Om, si Dedek mau datang atau tidak."

📱Om Bimo: "Bisalah, masa kamu tidak bisa merayu dia? Saya kangen sama celotehannya dia."

📱Dimas: "Ya sudah nanti saya sampaikan ke dia ya Om."

📱Om Bimo: "Ok."

📱Om Bimo: "Sallamu allaikum."

📱Dimas: "Waallaikum salam."

Telepon sudah di matikan.

"Apa katanya sayang?" Tanya Nizar.

"Nanti malam Om Bimo memaksa kita untuk datang ke Apartemennya Dek. Kamu bisa kan?" Ucap Dimas.

"Mmm.. gimana nanti ya? Yang penting kamu harus tes dulu." Ucap Nizar.

"Kamu masih kepengen bikin enak dan anak kan?"

"Iya dong Dedek sayang." Ucap Dimas.

"Oke deh, sini pakai baju dulu."

Nizar memakaikan baju santai untuk kekasihnya.

Baju yang biasa di pakaikannya untuk Dimas. Celana Jeans panjang dan kemeja casual. Sementara Nizar sendiri memakai celana jeans bersama dengan kaos polosnya.

Setelah itu mereka berdua segera berjalan keluar dari gedung tempat tinggalnya lalu masuk ke dalam mobil.

Dimas langsung menancapkan gas mobilnya menuju ke salah satu Rumah Sakit.

Setelah beberapa saat di perjalanan dengan berbagai macam problema kemacetan yang ada di Kota itu, mereka berdua telah sampai di Rumah Sakit itu.

Mereka berdua segera keluar dari dalam mobil lalu berjalan masuk ke dalam Rumah Sakit, mendaftar nama ke Resepsionis Rumah Sakit lalu melakukan pemeriksaan.

Setelah dilakukan pemeriksaan telah selesai, Nizar, Dimas dan sang Dokter duduk saling berhadapan.

"Ini hasilnya saya yang membuka atau kalian sendiri yang membukanya?" Ucap Dokter.

"Biar kita sendiri saja Dok yang membukanya." Ucap Dimas.

"Okelah kalau begitu. Ini Pak?" Dokter itu memberikan Dua Amplop berisi selembar kertas yang berisi hasil tes kesehatan mereka berdua.

"Terima kasih Dok?" Ucap Dimas.

"Sama-sama Pak." Ucap Dokter.

"Kalau begitu kita berdua langsung pamit saja ya Dok?" Ucap Dimas.

"Iya Pak, silahkan." Ucap Dokter.

"Mari Dek?" Ucap Dimas sambil mengangkat bokongnya dari kursi.

"Okey." Ucap Nizar sambil mengangkat bokongnya dari kursi.

Nizar dan Dimas berjalan keluar dari ruangan Dokter lalu duduk di kursi tunggu di depan ruangan Dokter itu.

"Coba lihat hasilnya punya kamu?" Pinta Nizar.

"Ini." Dimas memberikan Amplop itu.

Nizar langsung menerima dan membukanya.

"Ok." Ucap Nizar yang melihat hasil tes kesehatan kekasihnya sangat baik.

"Coba Dek lihat punya kamu?" Pinta Dimas.

"Ini?" Nizar memberikan Amplop itu kepada Dimas.

Dimas langsung membuka dan melihatnya.

"Ok." Ucap Dimas yang melihat hasil tes kesehatan kekasihnya memang sangat baik.

"Jadi kita bisa bikin enak dan anak ya Dek?" Pinta Dimas.

"Kayaknya sih begitu. Tapi kamu kan harus pergi ke tempatnya Om Bimo nanti malam?" Ucap Nizar.

"Iya sih, tapi kalau kamu ikut kita bisa bikin anak disana Dek." Ucap Dimas terlihat sangat kepingin.

"Ya gimana nanti saja ya bang?" Ucap Nizar.

"Ok. Sekarang mau kemana lagi Dek?" Ucap Dimas.

"Kita mampir ke Depstore dulu ya? Baju aku udah gak enak di pake soalnya." Ucap Nizar.

"Ok." Ucap Dimas.

Mereka berdua berjalan keluar dari Rumah Sakit itu lalu masuk ke dalam mobil.

Dimas langsung menancapkan gas mobilnya menuju ke Mall yang tidak jauh dari Rumah Sakit itu.

Setelah beberapa menit kemudian di perjalanan, mereka berdua pun telah sampai di Mall.

Sejenak mereka berdua keluar dari dalam mobil lalu berjalan masuk ke salah satu Depstore.

Nizar langsung memilihkan kaos Polo untuk kekasihnya. Nizar pun memilih baju kaos polos untuknya sendiri.

"Bagus gak yang ini?" Ucap Nizar sambil membeberkan kaos polo itu di tubuh kekarnya Dimas.

"Sepertinya bagus." Ucap Dimas.

"Ya udah kita langsung coba saja di Fitting Room." Ucap Nizar.

"Okey." Ucap Dimas.

Mereka berdua berjalan menuju ke fitting room lalu mencoba pakaian itu.

"Gimana Dek?" Ucap Dimas.

"Sangat bagus." Ucap Nizar.

("Tubuh kekar kekasihku sangat menapak, bulu dada atasnya sangat indah, terlihat sangat seksi.") Nizar.

"Kalo aku gimana?" Ucap Nizar

"Sangat seksi." Ucap Dimas.

(Tubuh kekasihku terlihat sangat langsing, semakin nafsu aku melihatnya. Ingin sekali aku memeluknya di tempat umum tapi tidak berani. Sabar.") Dimas.

"Hmm.." Ucap Nizar.

"Sangat ganteng Dedek." Ucap Dimas.

("Kekasihku paling tidak suka di bilang sexy dan tampan. Padahal memang beneran sangat sexy dan tampan.") Dimas.

"Ok, kita langsung bayar ya?" Ucap Nizar.

"Ok Dedek." Ucap Dimas.

Mereka berdua berjalan menuju kasir lalu membayarnya. Setelah itu mereka berdua berjalan keluar dari Mall itu.

Dimas langsung mengantarkan kekasihnya ke tempat kerjaannya.

Setelah beberapa saat di Perjalanan, mereka berdua telah sampai di depan Mall Kuno di Tempat kerjanya Nizar.

"Sayang aku kerja dulu ya?" Ucap Nizar.

"Iya sayang. Awas jangan nakal kamu ya?" Ucap Dimas.

"Kamu tuh yang jangan nakal?" Ucap Nizar.

"Awas kalau kamu nakal aku cincang sosis kamu yang besar itu." Sambung ucapan Nizar.

"Hahaha, kamu Dek bisa saja." Ucap Dimas.

"Dek?" Dimas menahan tangannya Nizar yang ingin membuka pintu mobil itu.

"Apa sayang?"

"Kiss-nya mana?"

Nizar langsung mendekati bibirnya Dimas.

"Mmmmm.. ah.." Mereka berdua saling mencium dan mengulum bibir.

"Udah ya sayang aku keluar." Ucap Nizar.

"Iya sayang." Ucap Dimas.

Nizar langsung keluar. Dimas langsung menancapkan gas mobilnya meninggalkan Mall Kuno itu.

Nizar berjalan cepat memasuki Mall Kuno.

"Beib, tolong di absenin?" Pinta Nizar kepada kasir salon.

"Oke beib." Kasir Salon langsung menginput namanya Nizar di PC.

Nizar berjalan masuk ke gudang salon, menaruh tas di loker. Nizar berjalan keluar dari Salon menuju ke basement Mall Kuno itu.