Tetap Salah

"Terima kasih untuk spaghetti ini. Kau begitu pandai memasak, Rey"

"Itu pujian?" balas Rey sarkas

Rara sedikit tertohok karena balasan Rey itu, tapi dirinya baik-baik saja. Tidak ingin mengambil hati.

"Ya, aku sedang memujimu"

Rey meneguk sisa air di gelasnya hingga tandas dan tak bersisa.

Lalu meletakkan gelas dengan pelan tanpa suara.

"Bagaimana jika kita membahas yang terjadi kemarin malam?" tanya Rey tiba-tiba.

Dalam pikiran Rara, apa yang terjadi kemarin malam adalah saat dirinya dan Rey hampir melakukan hal itu. Dan memang itukan yang dimaksud oleh Rey. Atau mungkin ada hal lain? Tidak mungkin.

"Apa yang harus dibahas?" tanya Rara pura-pura bodoh.

"Kau tau apa maksudku" ujar Rey dingin.

Oke. Dengan Rey yang seperti ini rasanya jadi seperti Rara yang ngotot ingin melakukan kesalahan itu, padahal Rey duluan yang merangsang Rara. Dirinya harusnya menjadi korban kan disini, tapi Rey justru berlagak dia korbannya.