Pagi menyapa, langit cerah disertai kicauan burung yang bersenandung dipagi hari. Bahagia berterbangan kesana kemari mencari makan, hinggap di pohon yang satu ke pohon yang lain. Kebahagian burung-burung gereja yang melintas di depan jendela kamar Jesica layaknya kebahagiaan Jesica menyambut pagi.
Pagi ini hatinya begitu bahagia. Hidupnya serasa sempurna. Dirasa apa yang ia inginkan akan terwujud. Saat ia bisa tinggal dengan mama Frans, ia menyangka mama Sovia sudah menerima dirinya karena sayang dengan anak yang ada didalam kandungannya. Cucu yang selalu diharapkan
Tidak biasanya Jesica selepas bangun tidur, ia langsung terjun kedapur. Tapi kali ini Jesica langsung terjun kedapur, ia ingin membuatkan masakan spesial untuk mama Sovia.
"Loh, loh. Mbak Jesica sedang ngapain ? Biar bibi saja yang masak mbak. Nanti saya kena amuk ibuk." Ujar bibi Iyem merebut pisau yang digenggam Jesica untuk memotong sayuran segar
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com