webnovel

Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren

Hasan adalah putra dari keluarga yang berlatarbelakang alumni pesantren, dia seorang yang berkepribadian ulet dalam memegang pendapat yang menjadi keyakinan dan keinginannya. Paras wajah Hasan pun terbilang dapat menarik simpati orang lain terutama para gadis, sikap tanggung jawab, rendah hati menghiasi diri, sehingga tidak sedikit wanita yang jatuh hati padanya, seperti misalnya Aurel (kekasih terakhir Hasan di masa bangku MTs) dia tak kalah cantik dengan gadis lainnya, Bunga Desa mungkin sebutan yang pantas baginya. Akan tetapi, Orang tua Hasan mempunyai keinginan yang kuat yaitu jika Hasan nanti selesai pendidikan MTsnya akan di masukkan pesantren, agar mempunyai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti sebagai lulusan pesantren menginginkan anak-anaknya juga bisa meneruskan perjuangan Orang tuanya, Inilah sikap kegigihan Ayahnya dalam mendidik Anaknya. Di sinilah Izan teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan, motivasi dan nasihat bijak pada Hasan agar mengikuti keinginan Orang tuanya. Bagaimana kisahnya? Akankah Hasan mengikuti keinginan Orang Tuanya? Bagaimana nasib Aurel? lalu Motivasi, Dukungan dan Nasihat Apa yang digunakan Izan dalam meluluhkan hati Hasan? ikuti keseruan kisahnya hanya di sini. "Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren"

Alhadi240891 · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
184 Chs

Kuliah Beasiswa Madin

Pagi yang cerah Kang Hasan dan Kang Haris Izin kembali ke pesantren, terlihat Ibunya dan Shofiya anak angkatnya lagi bermain-main mereka seperti anak dan Ibu kandung.

"Ibu!, Hasan ke pesantren dulu ya, Ibu baik-baik di rumah, Bagaimana Bu, Kakak-Kakak mengasih uang tidak," terang Hasan yang terlihat duduk di ruang tamu bersama Haris.

"Hasan! Alhamdulillah Kakak-Kakakmu mengirimi uang kok, jangan risaukan Ibu, kamu urus saja diri kamu sendiri, Ibu sudah tidak bisa memberimu apa-apa," terang Ibunya yang sedang memangku Shofia.

"Alhamdulillah kalau begitu, dengernya sudah tenang, terus Ibu sendiri bagaimana di rumah masih ketakutan tidak?" tanya Kang Hasan.

"Hmm, kan sudah ada si cantik ini, Shofiya jadi tidak begitu takut ya ... cuma terkadang saat melihat tempat-tempat yang biasa ditempati Ayahmu masih teringat, tapi sudah tidak merasa ketakutan," terang Ibunya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com