Malam telah tiba serasa cepat seperti pesawat tempur, keadaan yang gelap gulita mulai merambat ke ujungnya, Hasan yang duduk-duduk di serambi masjid sambil memegang buku pelajaran yang akan diujikan besok pagi yaitu pelajaran Aqidatul Awam, tak bosan-bosannya dia membolak-balikkan bukunya, hampir semuanya masuk kedalam otaknya.
Terlihat dari sebelah utara seorang laki-laki melangkah menuju ke arah Hasan, karena tidak ada cahaya sinar yang menyinari wajahnya maka tak terlihat begitu jelas siapa dia, lamat-lamat dia memahami cara berjalannya, dan bentuk tubuhnya.
Dia mulai mengenal siapa dia, iya kang Muhtarom santri yang pernah membantu Hasan dalam menyelesaikan persoalannya.
Saat dia berada di bawah sinar lampu yang terang baru dia bisa dikenali memang benar Kang Muhtarom.
"Kang, Ayo ikut saya!" ajak Muhtarom pada Hasan sambil duduk di sampingnya dan memegang lututnya.
"Kemana Kang?" tanya Hasan dengan memandangnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com