Malam mulai merambat perlahan menunjukkan sejati malamnya, di pondok pesantren Mukhtar Syafaat kini ribuan santri sedang mealakukan aktifitas perlombaan, dari pagi hingga malam hari belum juga selesai.
Kang Hasan yang sudah melaksanakan kwajibannya waktu siang hari, jadi sekarang dia bebas melihat-lihat suasana di sana, dia ingin menyaksikan perlombaan diba'iyah yang sangat paling banyak peminatnya karena para santri putri sedang menunjukkan kebolehannya, mengadu suara.
Kang Hasan yang melihat peserta yang cantik-cantik bersuara emas membuatnya betah disitu, para santri putra-putra lainnya tidak kalah hebohnya, dia bersorak-sorak, bersiul-siul, sesekali dia meledeknya.
"Mbak yang kerudung kuning miliknya siapa itu maudong kenalan," teriak dari salah satu penonton.
Kang Hasan yang melihat ke kanan dan ke kiri dia tidak sadar bahwa ada seseorang cewek yang mengintainya, memberhatikannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com