"Anda, kenapa ada di sini bukanka--?" Putri mengatukan bibirnya ketika tangan kekar itu langsung saja menyambar benda pipih keluaran terbaru dan merk ternama.
"Siapa Dodi ini? Pria yang kau telepon tadi?" ucap Daniel malah balik bertanya bukan menjawab pertanyaan lawan bicaranya.
"Dia adalah temanku dan saat ini dia ada masalah," jawabnya terus merenas roknya dengan kuat.
Putri terlihat santai dan biasa saja di depan Daniel hingga sampai pria itu pergi, barulah ia bisa bernafas lega. Memastikan bahwa sang pria tidak akan kembali lagi maka Putri langsung mengunci pintu ruangannya dan meraih satu ponselnya lagi untuk melanjutkan panggilan telepon yang sempat tertunda.
"Pastikan hal ini murni kecelakaan dan aku tidak mau tahu bila aku ikut terseret," tegasnya masih meremas rok mininya.
["Baik, Bos."]
Telepon berakhir dan Putri langsung memasukkan benda pipih itu ke dalam saku blazernya.
***
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com