Nadia mencari tempat duduk yang nyaman. Di sekitaran gazebo, ia melihat lumayan sepi. Padahal hari ini adalah hari aktif. Nadia menemukan satu tempat duduk yang kosong dan sejuk. Nadia memutuskan untuk memilihnya.
Nadia sudah di tempat duduk yang ia inginkan. Ia kemudian menaruh laptopnya di atas meja gazebo dan mulai menyalakannya.
Tring.
Mendadak, ia mendengar notifikasi pesan dari ponselnya. Belum sempat untuk mengerjakan apa-apa, Nadia membuka dulu ponselnya. Ia lalu membaca pengirim pesan tersebut.
"Fauzan?" gumam Nadia berbicara sendiri. Nadia kemudian membaca pesan dari Fauzan. Fauzan hanya bertanya apa Nadia sudah sampai di kampus? Nadia tersenyum sesaat membaca pesan dari Fauzan. Bahkan Fauzan tak lekang untuk menanyakan hal seperti ini padanya.
Nadia membalas pesan Fauzan dengan tersenyum haru. Tapi, sekian detik ketika ia tersenyum, ia masih merasa nyeri di pipinya. Bekas tamparan dari pak Doni itu rupanya masih terasa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com