webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

97. Knee Injury

Nadia tercekat. Seolah jantungnya berhenti berdetak. Melihat dari jarak yang lumayan jauh. Fauzan yang masih terbaring itu, tidak segera bangun.

"Apa yang terjadi?!" Sontak Nadia segera berdiri dari tempat duduknya. Menyita perhatian beberapa orang di sekitarnya.

Ayah dan ibu Fauzan yang ada tidak jauh dari Nadia, juga merasa khawatir. Turnamen judo yang sangat jarang diadakan itu, bahkan belum tentu satu tahun sekali, membuat semuanya menaruh harapan yang tinggi.

Semuanya berharap dari awal. Saat ini, tidak ada yang menyangka jika Fauzan sampai jatuh dan masih belum terbangun. Wajah Fauzan menunjukkan jika dia sedang kesakitan.

Para penonton yang lain, penasaran dan beberapa dari mereka ikut berdiri pula. Melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi. Suasana di dalam pertandingan, mendadak ricuh sebentar.

Sebuah gong dibunyikan. Menandakan bahwa pertandingan dihentikan untuk sementara waktu. Saat itu, ada dua orang dari tim medis sedang membawa tandu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com