webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

79. Attractive Man

Nadia berjalan di koridor di lantai dua. Ia berjalan dengan lemas, tidak bersemangat. Saat itu, di depannya, ada kantor pak Gunawan. Nadia akan melewatinya.

Saat sudah berada di depan kantor pak Gunawan, Nadia mengintip dari arah luar. Dilihatnya, pak Gunawan sedang melihat-lihat lembaran kertas yang bertumpuk. Memeriksanya satu persatu.

Nadia menghela nafasnya. Ia kepikiran dengan kalimat pak Gunawan yang sudah menawarinya bantuan itu. Apa yang harus dilakukannya?

Bahkan sampai sekaranga, Fauzan masih belum mendaftar juga. Tentu saja karena masalah yang sedang dijalaninya. Padahal, waktu turnamen judo hanya tinggal beberapa hari ke depan.

"Nadia?"

Nadia tersentak kaget begitu mendengar suaranya dipanggil. Pak Gunawan baru saja memanggilnya. Nadia menoleh ke arah pak Gunawan. Kenapa ia melamun di sini tadi? Pikir Nadia malu.

Nadia melihat ke arah pak Gunawan. Pak Gunawan menatapnya dan memperhatikannya. Nadia hanya bisa tersenyum dan menundukkan kepalanya dengan canggung.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com