Dicky berjalan masuk ke dalam tempat latihan. Dilihatnya, masih pukul enam pagi. Seperti biasanya, tempat latihan masih sangat sepi. Dicky selalu ke sini sendirian setiap pagi untuk membersihkan tempat.
Saat Dicky baru saja membuka pintu utama, betapa terkejutnya ia. Dicky sedang melihat seseorang yang sedang berdiri di tengah-tengah ruangan. Karena biasanya ia yang ada di sini sendirian setiap jam enam pagi. Dicky sampai hampir terjingkat ketika melihat orang itu.
Tapi, ketika sudah ketahuan, Dicky terus memperhatikannya. Setelah diperhatikan, rupanya Fauzan yang ada di sana. Fauzan tengah berdiri di tengah-tengah ruangan itu di atas tatami tempat ia biasa latihan. Dicky berjalan mendekat ke arahnya.
"Fauzan?" sapa Dicky yang sekaligus bertanya. Fauzan hanya diam. Ia sudah tahu jika Dicky tadi masuk ke dalam ruangan itu. Dicky lalu merasa heran karena Fauzan tidak menjawabnya. Ia merasa aneh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com