webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

74. Another Problem

Dicky berjalan masuk ke dalam tempat latihan. Dilihatnya, masih pukul enam pagi. Seperti biasanya, tempat latihan masih sangat sepi. Dicky selalu ke sini sendirian setiap pagi untuk membersihkan tempat.

Saat Dicky baru saja membuka pintu utama, betapa terkejutnya ia. Dicky sedang melihat seseorang yang sedang berdiri di tengah-tengah ruangan. Karena biasanya ia yang ada di sini sendirian setiap jam enam pagi. Dicky sampai hampir terjingkat ketika melihat orang itu.

Tapi, ketika sudah ketahuan, Dicky terus memperhatikannya. Setelah diperhatikan, rupanya Fauzan yang ada di sana. Fauzan tengah berdiri di tengah-tengah ruangan itu di atas tatami tempat ia biasa latihan. Dicky berjalan mendekat ke arahnya.

"Fauzan?" sapa Dicky yang sekaligus bertanya. Fauzan hanya diam. Ia sudah tahu jika Dicky tadi masuk ke dalam ruangan itu. Dicky lalu merasa heran karena Fauzan tidak menjawabnya. Ia merasa aneh.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com