Nadia yang masih terkejut dengan membelalakkan kedua matanya itu. Ia menatap Mika yang membawa ponselnya. Nadia segera duduk dengan cepat.
Mika memberikan ponsel pada Nadia. Nadia lalu menyambar ponsel yang ada di tangan Mika. Untuk memastikannya, ia melihat layar ponsel itu.
Benar. Ada nama Dicky yang sedang memanggilnya. Tadi, saat dia bertemu dengan Dicky di tempat latihan, Nadia berpesan bahwa tolong menghubunginya jika Fauzan sudah datang atau Dicky sudah bertemu dengan Fauzan.
Klek.
"Halo?" sapa Nadia pada Dicky stelah mengangkat panggilan ponselnya dan menempelkannya di telinganya.
"Halo, Nadia?" balas Dicky pada Nadia.
"Apa kamu sudah bertemu dengan Fauzan, Dick?!" tanya Nadia segera.
Bahkan sebelum Dicky sempat mengatakan apapun juga. Nadia terlihat sangat terburu-buru. Ini bukan salahnya. Dia hanya menuruti kata hatinya yang sudah tidak sabar ingin tahu soal Fauzan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com