Nadia berjalan lemas ke arah kamar barunya. Saat ia sudah berada di depan pintu, ia membuka kunci kamar barunya. Sebelum ia masuk, Mika yang baru saja keluar dari kamarnya, melihat Nadia yang baru datang. Kamar mereka memang tidak bersebelahan.
"Nad?" sapa Mika. Nadia menoleh ke arah Mika dengan lemas. "Dari mana kamu?" tanya Mika.
"Aku ada urusan sebentar," jawab Nadia dengan setengah lemasnya.
"Eh, Nad. Aku baru saja membuat puding. Ayo, kita makan berdua," ajak Mika lagi.
"Terima kasih," kata Nadia. "Aku sedang tidak ingin," tolak Nadia sembari tersenyum yang dipaksakan. Mika memperhatikannya.
"Ada apa, Nad? Kenapa kamu sepertinya sudah begitu?" tanya Mika yang melihat Nadia dengan pandangan yang aneh.
"Tidak apa-apa," jawab Nadia. Ia lalu kembali membuka kuncinya. Mika masih melihat dan mengamatinya.
"Nad, jawab pertanyaanku. Kamu dari mana?!" tanya Mika sekali lagi yang tidak puas dengan jawaban Nadia.
"Aku, baru saja sampai di tempat latihan Fauzan," kata Nadia.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com