"Nadia?! Kamu ada di mana? Kamu tidak apa-apa kan? Kamu baik-baik saja kan? Kenapa sampai sekarang kamu belum pulang juga?!" tanya Fauzan dengan setengah berteriak.
Fauzan tidak sadar jika ia berbicara sembari berseru. Membuat Nadia yang sedang berbicara dengannya tidak memiliki kesempatan untuk menjawabnya.
"Zan?" Baru terdengar suara Nadia yang membalas Fauzan begitu Fauzan dari tadi terus berbicara.
"Nadia? Katakan kami ada di mana? Aku akan menjemputmu sekarang juga," ujar Fauzan. "Tapi, kamu baik-baik saja kan?" tanya Fauzan lagi, di mana pertanyaan pertama belum dijawab Nadia.
Nadia tidak bisa menjawabnya bukan hanya karena Fauzan bertanya terlalu cepat. Tapi, tentu saja ia saat ini sedang menahan air matanya. Nadia, merasa sangat terharu. Tentu saja, karena Fauzan yang sangat mengkhawatirkannya.
Nadia bisa saja menangis saat ini juga. Rupanya, ketika mengetahui Nadia yang belum pulang dari kos, Fauzan tidak marah. Ia justru mencemaskan Nadia seperti itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com