webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

413. Good Sign

Nadia berjalan melewati pintu utama tempat kerjanya. Di sana ia berjalan sampai berada di luar ruangan kantor yang cukup besar. Saat sudah berada di luar, Nadia melihat sekitar.

Saat ia tepat melihat ke arah seberang jalan, ia tepat melihat Fauzan yang menunggunya. Tapi, Fauzan masih belum menyadari kalau Nadia sudah keluar dari tempat kerjanya. Sekian detik kemudian, Fauzan kembali menoleh ke arah pintu utama tempat kerja Nadia.

Fauzan baru menyadari kalau Nadia baru saja muncul dari tempat kerjanya. Di sana, ia melihat ke arah Fauzan dan tersenyum. Fauzan juga tampak senang saat melihat Nadia. Ia melambaikan tangannya ke arah Nadia dengan tersenyum.

Nadia lalu berjalan mendekat ke arah Fauzan. Menyeberangi jalan dan terus berjalan. Fauzan yang saat itu sedang berdiri di samping motornya, kini ia melangkahkan kakinya mendekat ke arah Nadia.

"Kamu ternyata sudah sampai?" tanya Nadia begitu mereka berdua sudah saling berhadapan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com