Fauzan menghentikan motornya. Ia lalu mematikan mesin motornya. Setelah itu, Nadia baru turun dari motor Fauzan. Mereka berdua melepas helm mereka.
"Terima kasih, sudah mengantarku pergi bekerja," kata Nadia pada Fauzan.
"Sudah menjadi tugasku, sebagai pacarmu," kata Fauzan dengan kembali menepuk dan mengusap pelan kepala Nadia. Nadia kembali tersenyum tersipu merasakan tepukan Fauzan.
"Kalau begitu, kamu pergilah," kata Nadia pada Fauzan.
"Kamu, masuklah dulu. Aku ingin melihatmu masuk, baru aku pergi," kata Fauzan. Nadia kembali tersenyum tersipu begitu mendengar ungkapan Fauzan seperti itu. Merasa bangga dengan dirinya bisa memiliki pacar seperti Fauzan.
"Sebenarnya, aku ingin mengatakan itu, tapi karena kamu sudah mengatakannya lebih dulu, aku akan menurutimu," ungkap Nadia dengan tersenyum tersipu lagi. Fauzan juga akhirnya ikut tersenyum melihat Nadia yang menggemaskan itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com