Nadia melihat bayangan wajahnya di depan cermin. Di sana, ia menepuk-nepuk pipinya dengan pelan. Memastikan jika semua wajahnya sudah sangat baik dan tentu saja cantik.
Setelah sekian menit berada di depan cermin, Nadia terdiam. Ia melihat ke arah jari manis di tangan kirinya. Mungkin sudah ke sembilan kali selama dua puluh menit yang lalu.
Di sana, tentu masih sama seperti lima jam yang lalu. Masih melingkar sebuah cincin sangat cantik. Nadia memperhatikannya.
Aaah... Jadi seperti ini rasanya memperoleh cincin dari pasangan? Meskipun Nadia sudah pernah melihatnya ratusan kali di dalam drama, juga sudah membacanya beberapa kali di Chanel komik yang pernah dibacanya, tetap saja rasanya mendapatkan langsung seperti ini bisa membuatnya merasa sangat bahagia. Jadi, Nadia salah jika drama-drama itu hanya dianggap berlebihan. Nadia bisa merasakan kebahagiaan setelah mendapatkan cincin dari Fauzan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com