webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

372. Admit Mistake

Fauzan tiba-tiba naskah berdiri membeku di depan jendelanya. Ia melihat seorang perempuan yang sangat tidak asing baginya. Perempuan yang sangat ia ingin ia temui dala kurung waktu kurang dari dua puluh empat jam ini. Siapa lagi kalau bukan kekasihnya sendiri?

Fauzan sama sekali tidak menduga jika Nadia ada di depan kantornya. Kenapa Nadia bisa ke sini? Apa mungkin Nadia sudah pulang lebih dulu dan dia tadi ke sini dengan menggunakan angkutan umum?

"Kau baru tahu juga?" Suara teman Fauzan membuat Fauzan yang sedang melihat ke arah luar jendela menjadi terhenyak. Ia menoleh ke arah temannya itu.

"Apa?" tanya Fauzan yang belum seratus persen tersambung akan ucapan teman kantornya itu.

"Kau baru tahu kalau pacarmu ke sini?" tanya temannya lagi.

"I...iya," jawab Fauzan dengan menganggukkan kepalanya dan suaranya setengah terbata.

"Apa dia tidak menghubungimu kalau dia kemari?" tanya tema laki-laki Fauzan lagi.