"Zan, apa kau hanya akan melamun di sana?"
Fauzan terkejut dengan suara seorang laki-laki yang berbicara padanya itu. Ia menoleh ke arah laki-laki yang baru saja menyapanya itu. Ada seorang teman kantornya yang bilang padanya seperti itu.
"Apa?" tanya Fauzan yang menanggapi teman kantornya itu.
"Apa kau benar-benar tidak mendengarku?" Teman Fauzan justru balik bertanya. "Sampai kapan kau akan melamun di depan komputermu itu? Bukankah kau sudah mengirim laporan ke atasan setengah jam yang lalu?" tanya temanya lagi.
"Ah, iya. Maaf aku benar-benar tidak mendengarmu," balas Fauzan.
"Apa ini? Kenapa kau malah minta maaf? Dan lagi, apa kau benar-benar tidak mendengarku? Mustahil," ujar teman Fauzan lagi.
"Aku..."
"Apa mungkin kau ada masalah?" tanya teman kantor Fauzan lagi. Memotong Fauzan yang akan berbicara.
Mendengar pertanyaan temannya itu, Fauzan hanya diam. Tidak bisa berkata apapun. Ia memang ada masalah dan tidak bisa menceritakannya pada siapapun.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com