webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

343. I'll be Late

Fauzan mematikan komputernya. Setelah itu, ia melihat jam tangannya. Masih sekitar sepuluh menit menuju jam selesai kantor. Fauzan sudah menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat. Ia telah mengirimkan laporan ke manajernya.

Fauzan kemudian mengambil ponselnya yang ia letakkan di dekat laptopnya. Kemudian, ia berniat untuk menghubungi Nadia. Mengatakan kalau sebentar lagi, ia akan menjemputnya.

Fauzan kemarin bilang pada Nadia kalau jika suatu saat ponselnya ketinggalan lagi, ia akan mencoba menghubungi Nadia dengan cara yang lain. Dan juga, jika ia tidak bisa dihubungi, maka Nadia diberi nomor temannya yang bisa dihubungi. Intinya Fauzan tidak ingin kejadian yang kemarin terulang kembali.

Setelah Fauzan mengeluarkan ponselnya, ia menggeser kursor warna hijau, kemudian ia segera menempelkan ponsel ke telinganya. Menunggu jawaban dari Nadia.

Klek.

"Halo, Zan?" suara Nadia terdengar di sebelah sana.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com