Nadia berkonsentrasi di depan laptopnya. Dia dari tadi memang hanya fokus melihat data-data kantor yang dikerjakannya. Di sana, dia belajar banyak untuk menyiapkan pekerjaannya besok.
Drrrt...Drrrt...Drrrt...
Tiba-tiba saja, ponselnya yang ia taruh di samping laptopnya, bergetar. Nadia melihat ke arah ponselnya. Di sana, sudah tentu ia melihat bahwa Fauzan yang sudah menghubunginya.
Nadia menghela nafasnya. Dia mengambil ponselnya. Tetap hanya dengan melihatnya. Tidak segera mengangkatnya.
Nadia kemudian melihat waktu di layar ponselnya. Sudah sejak satu jam yang lalu, setelah Mika pergi dari kamarnya. Nadia berpikir, pasti sekarang Fauzan sudah ada di rumah.
Ponsel yang dipegang Nadia masih terus saja bergetar. Ia dari tadi tidak mengangkatnya. Sampai panggilan dari Fauzan itu, mati kembali.
Nadia menjauhkan ponselnya kembali di meja. Ia memang berniat untuk tidak mengangkatnya. Ia kembali melihat laptopnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com