webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

317. Don't Mind

Nadia syok melihat pemandangan di depannya. Ia melihat Fauzan dan Sherly bersama.dari jarak yang tidak terlalu jauh darinya. Mereka sedang berboncengan dengan menaiki motor Fauzan. Apa yang sedang mereka lakukan? Kenapa bisa bersama?

Nadia tidak habis pikir. Ia tiba-tiba merasa kacau di kepalanya. Kenapa bisa Fauzan dan Sherly bersama seperti itu? Jadi, Fauzan tidak mengangkat panggilan Nadia, karena ia sedang bersama Sherly?

"Itu Fauzan bukan?" tanya Erick.

Nadia yang masih tercekat dan sedikit syok, tidak begitu mendengar ungkapan Erick tersebut. Dia hanya menatap terus ke arah Fauzan dan Sherly. Nadia juga berkali-kali mengerjapkan matanya, tidak tahu paham dengan pemandangan apa yang ada di hadapannya itu?

"Nadia?" panggil Erick pada Nadia. Nadia yang memang masih tercekat itu, baru bisa menoleh ke arah Erick yang memanggilnya. Ia seolah baru tersadar juga.

"Eh, iya?" jawab Nadia yang setengah tercekat.

"Apa kamu tidak mau memangil pacarmu?" tanya Erick pada Nadia.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com